Lilis Sulistyorini, Ir., M.Kes. and HJ. Mukono and Erna Purnawati (1998) Faktor Yang Menghambat Pelaksanaan Sistem Pengumpulan Sampah Rumah Tangga Secara Terpisah di Kotamadya Surabaya. Laporan Penelitian. LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA. (Unpublished)

Text (FULLTEXT) KKC KK 362.1 Sul f-1.pdf Download (1MB)

Abstract

Pengumpulan sampah secara terpisah antara sampah basah dan sampah kering akan memudahkan penanganan sampah pada tahap berikutnya. Oleh karena itu merupakan kewajiban kita semua khususnya ibu rumah tangga yang kesehariannya berhubungan langsung dengan sistem pengumpulan sampah rumah tangga untuk melaksanakannya. Akan tetapi dari tahun 1991 (saat pertama dikeluarkannya surat keputusan Walikotamadya Surabaya nomor 273 tentang pelaksanaan sistem pengumpulan sampah secara terpisah antara sampah basah dan sampah kering) sampai dengan saat ini (tahun 1997) belum terlaksana juga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang menghambat pelaksanaan sistem pengumpulan sampah rumah tangga secara terpisah antara sampah basah dan sampah kering, mengetahui tingkat pendidikan ibu rumah tangga, mengetahui pengetahuan ibu rumah tangga mengenai surat keputusan walikotamadya daerah tingkat II Surabaya nomor 273 tahun 1991 mengenai petunjuk pelaksanaan sistem pengumpulan sampah secara terpisah antara sampah basah dan sampah kering, mengetahui kesadaran ibu rumah tangga dalam pemisahan sampah sebelum d ibuang Sebagai populasi dalam penelitian inl adalah ibu rumah tangga di kotamadya daerah tingkat II Surabaya dengan alasan ibu rumah tangga kesehariannya berkecimpung dalam sistem pengumpulan sampah khususnya sampah rumah tangga. Tingkat pendidikan ibu rumah tangga cukup tinggi, karena sebagian besar ibu rumah tangga di daerah penelitian menempuh sekolah sampai tingkat lanjutan atas. dan ada ibu rumah tangga yang tingkat pendidikannya mencapai perguruan tinggi. walaupun ada pula ibu rumah tangga yang tidak pernah sekolah akan tetapi jumlahnya lebih dari pada yang menempuh sekolah tingkat apapun. Pengetahuan ibu rumah tangga mengenai surat keputusan walikotamadya daerah tingkat II Surabaya nomor 273 tahun 1991 mengenai petunjuk pelaksanaan sistem pengumpulan sampah secara terpisah antara sampah basah dan sampah kering masih kurang, demikian pula ibu rumah tangga yang mengetahui pembagian sampah menjadi dua (yaitu sampah basah dan sampah kering) masih kurang. Kesadaran ibu rumah tangga dalam pemisahan sampah sebelum dibuang masih kurang karena ada ibu rumah tangga yang menganggap bahwa pemisahan sampah rumah tangga sebelum dibuang itu percuma saja, sebab petugas pengumpul sampah pasti akan menjadikan satu antara sampah basah dan sampah kering. Dari penelitian ini, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : kesediaan responden untuk memisahkan sampah lebih dahulu sebelum dibuang cukup besar meskipun dengan menaikkan jumlah iuran sampah sekalipun, maka hal ini dapat dijadikan masukan bagi instansi yang terkait.untuk pelaksanaan pemisahan sampah di tingkat lanjutan (mulai dan petugas pengambil sampah dart rumah tangga ke TPS den seterusnya), dismping itu perlu diadakannya sosialisasi mengenai Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat 11 Surabaya Nomor 273 Tahun 1991 tentang Petunjuk Pelaksanaan Sistem Pengumpulan Sampah Secara Terpisah antara Sampah Sasaki dan Sampah Kering Dalam Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya, hal ini Lisa dengan melalui kegiatan ibu rumah tangga secara rutin setiap bulannya (misal melalui arisen wajib RT): hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi penelitian sejenis lebih lanjut.

Actions (login required)

View Item