Perubahan Suksesif Biota Dekomposer Dalam Proses Dekomposisi Serasah Mangrove

MOCH. AFFANDI, - and NI'MATUZAHROH, - (2000) Perubahan Suksesif Biota Dekomposer Dalam Proses Dekomposisi Serasah Mangrove. Laporan Penelitian. MIPA. (Unpublished)

[img] Text (Laporan Penelitian)
KKC 577 698 AFF P-1.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini dirancang untuk menjawab pertanyaan (1) Bagaimanakah keanekaragaman dan komposisi biota dekomposer serasah yang ada di lingkungan mangrove? (2) Apakah ada pola-pola perubahan suksesif tentang kehadiran, keanekaragaman dan dominansi jenis biota dekomposer dalam proses dekomposisi serasah mangrove? (3) Bagaimanakah pola-pola perubahan suksesif tentang kehadiran, kemelimpahan, ke,anekaragaman dan dominansi jenis biota dekomposer dalam proses dekomposisi? (4) Jenis biota dekomposer manakah yang merupakan jenis dominan dalam proses dekomposisi serasah mangrove? Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui komposisi dan keanekaragaman jenis biota dekomposer dalam proses dekomposisi serasah di tiga zona berbeda pada kawasan mangrove, (2) mengungkap pola-pola perubahan suksesif tentang kehadiran, kelimpahan, dominansi dan keanekaragaman jenis biota dekomposer selama proses dekomposisi serasah mangrove, dan (3) mengisolasi mikroba yang mempunyai kemampuan dalam mendegradasi senyawa selulosa dari kawasan mangrove. Penelitian dilakukan di kawasan mangrove Pantai Utara Surabaya dan di Jurusan Biologi FMIPA Unair mulai September 1999 hingga Februari 2000. Sebanyak 25 gram serasah daun Rhizophora sp. yang telah dikering-anginkan selama 48 jam dimasukkan ke dalam kantong serasah dari bahan nilon dengan, diameter pori-pori 2 mm. Kantong-kantong yang berisi serasah daun selanjutnya diletakkan atau didedahkan di atas permukaan substrat dasar hutan mangrove pada tiga zona berbeda, masing-masing 36 buah kantong. Kantong-kantong serasah setelah didedahkan di habitat in-sau dengan masa pendedahan tertentu, yakni secara berturut-turut 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 11, dan 13 minggu diambil kembali masing-masing 3 kantong pada setiap zona, dan dibawa ke Jurusan Biologi Fakultas MIPA Unair. Biota dekomposer meio (ukuran sedang) dan makro (ukuran besar) yang ada dalam masing-masing kantong serasah dikoleksi kemudian dimasukkan ke dalam botol kolektor dan difiksasi dengan larutan alkohol 70%, untuk selanjutnya diidentifikasi jenis-jenisnya dan dihitung jumlahnya. Biota dekomposer mikro khususnya dari golongan jamur dikultur dalam media PDA yang tetah ditambahkan Chloramphenicol dan Rose-Bengal sedangkan dekomposer dari golongan bakteri dikultur dalam media CMC, dan keduanya diproses melalui pengenceran berseri untuk selanjutnya dihitung ketimpahannya dengan JPT (jumlah perkiraan terdekat) atau MPN (most probable number). Data tentang jenis, dan jumlah biota dekomposer selanjutnya dianalisis untuk mengetahui adanya pola perubahan suksesif, antam lain didasarkan pada keberadaan jenis-jenis dan kelimpahannya, serta indeks keanekaragaman dan indeks dominansi jenis berkaitan dengan perubahan waktu pendedahan. Hasil identifikasi mendapati 58 jenis hewan dekomposer meio dan makro yang tersusun dari lima kelompok organime yaitu Insecta (4 jenis), Crustaceae (12 jenis), Mollusca (16 jenis), Polychaeta (25 jenis) dan Myriapoda (1 jenis); serta 25 strain jamur (terdiri atas 15 strain Aspergillus, 6 strain Trichoderma, 3 strain Yeast, dan 1 strain Penicillium) serta tidak kurang dari 20 strain bakteri pendegradasi selulosa (belum sepenuhnya diidentifikasi). Jumlah jenis atau strain, kelimpahan individu, dan keanekaragaman jenis biota dekomposer selama proses dekomposisi serasah mangrove secara umum menunjukkan pola perubahan suksesif, yakni secara berangsur mengalami peningkatan mulai minggu pertama pendedahan dan puncak-puncak kelimpahan dan keanekaragamannya terjadi antara minggu ke-3 hingga ke-7. Jumlah jenis tertinggi dicapai pada minggu ke•4, puneak kelimpahan individu terjadi pada minggu ke- 3 dan 4, dan keanekaragaman jenis paling tinggi dieapai pada minggu ke-7 umur pendedahan serasah.Jenis-jenis amphipoda (Crustaceae), kelimpahannya tinggi hampir pada semua umur pendedahan dan merupakan jenis-jenis dominan pada minggu-minggu awal dan akhir penelitian. Jenis-jenis Insecta, terutama mendominasi pada minggu-minggu ke-2 hingga ke-4, Polychaeta mempunyai kelimpahan tinggi pada minggu-minggu ke-4 hingga ke-7. Mollusca, khususnya Gastropoda didapati dengan kelimpahan sedang hampir selama penelitian. Dari hasil penelitian ini, secara umum dapat disimpulkan bahwa tingkat keanekaragaman biota dekomposer di kawasan mangrove Pantai Utara Surabaya tergolong sangat tinggi, dan komposisi jenis, kelimpahan serta keanekaragaman jenisnya mengalami perubahan suksesif selama proses dekomposisi serasah. Berdasarkan hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini, disarankan ada penelitian lanjutan, khususnya menyangkut karakterisasi dan uji kemampuan masing-masing anggota mikroba termasuk jamur dan bakteri pendegradasi serasah khususnya pendegradasi senyawa-senyawa rekalsitran di antaranya lignoselulosa; dan/atau pengembangan potensi hewan dekomposer makro (khususnya golongan cacing Polychaeta) sebagai pakan udang tambak, mengingat di sekitar mangrove khususnya di kawasan Pantai Utara Surabaya banyak didapati areal tambak rakyat.

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KKC 577.698 Aff p-1
Uncontrolled Keywords: Biota Dekomposer, Dekomposisi, Serasah Mangrove
Subjects: Q Science > QK Botany > QK1-989 Botany
Divisions: 08. Fakultas Sains dan Teknologi
Creators:
CreatorsNIM
MOCH. AFFANDI, -NIDN091070209
NI'MATUZAHROH, -NIDN088810374
Depositing User: Tatik Poedjijarti
Date Deposited: 12 Apr 2022 00:59
Last Modified: 12 Apr 2022 00:59
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/115018
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item