Chairul A. Nidom, - and Kuncoro P. Santoso, - and Arif Nur Muhammad Ansori, - (2018) Konstruksi Seed Vaksin Bivalen Virus Influenza Melalui Metode Knockout Menggunakan Virus Newcastle Disease Dan Flu Burung H5N1 Di Indonesia. Laporan Penelitian. FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN. (Unpublished)

Text (LAPORAN PENELITIAN) 2022_03_18_09_37_00.pdf Download (4MB)

Abstract

Virus flu burung H5NI merupakan virus zoonosis yang dikhawatirkan menjadi penyebab pandemi penyakit intluenza yang haru dengan korban yang tinggi. Ini disebabkan oleh sifat patogenisitas virus ang tinggi ketika menginLksi inang. transmisinya yang aerosol dan kemampuan melakukan mutasi yang memungkinkan timbulnya subtipe baru pada populasi yang naive. Belum ada bukti bahwa virus Flu Burung ini telah menginfeksi antar manusia, sehingga pengendalian pada hewan lebih diutamakan. Salah satu upaya untuk meneegah kejadian tersebut adalah melalui program vaksinasi. Kesiapsiagaan terhadap aneaman pandemi diw ujudkan dengan membuat dan menyiapkan seed vaksin terhadap virus flu burung H5N I . Selain itu. Necasde diseas(ND) merupakan penyakit strategis yang menimbulkan kerugian yang tinggi pada ekonomi peternakan unggas. Selama ini vaksinasi pada unggas yang clilakukan bersifat monovalen, sehingga mengakibakan biaya operasional peternakan yang tinggi, karena harus melakukan vaksinasi dua macam penyakit Dengan demikian, solusi yang efektif saat ini adalah perbaikan perbaikan konstruksi dari monovalen menjadi bi-t i valen. Vaksin konvensional 115N I yang ada merupakan seed vaksin yang berasal dari virus Flu Burung yang highl pothogenic avian (1-1PA1). Metode yang bisa digunakan adalah melalui penggunaan teknologi rever.ve genetic dalam menghasilkan seed vaksin terhadap virus H5N I . vang bersifat /ow pathogenic. Selanjutnya divabungkan dengan bagian virus ND yanu imunogenik pada virus flu tersebut. Salah satu metode dalam peng,gabungan ke dua virus tlu burunu dan ND - yang saat ini dikembangkan adalah teknologi knockout (KO). Metode ini merupakan suattt metode yang diraneang untuk menghasilkan secd vaksin dengan fenotipe yang dirancang di awal dan memiliki valensi lebih dari satu. Tahapan awal dalam menghasilkan seed vaksin dengan metode KO adalah pembentukan plasmid KO, yang terdiri dari: (1) tahapan penghilangan ORF (open readingfame) dan urutan penyandi dari gen P132 virus inlluenza yang digunztkan sebagai ba khone virus (2) tahapan digesti gen PB2 clan gen in.vrt (dalam hal ini gen l-1A virus flu burung 1-15N 1 serta fragmen gen l' dai virus ND isolat Indonesia. untuk menuhasilkan protein permukaan HA dan NI) sebagai antigen seed vaksin) oleh enzim restriksi; (3) insersi dan ligasi segmen gen insert yang akan diekspresikan pada gen PB2 dan plasmid ekspresi vRNA yakni pPol I: (4) transformasi pada bakteri E. coli: serta (5) analisis bioinformatik plasmid KO. Gen HA yanu, di insersikan pada penelitian ini adalah gen HA dari virus Ilu burung I-15N 1 dan fragmen uen I: dari ‘,irus ND yang diisolasi dari unggas di Indonesia, juga diinsersikan pada kerangka dasar virus flu. Gen HA ini telah dilakukan mutagenesis pada mullibovic anllno acicl di daerah cleavage site menjadi /ow pathogenic (Reviany et al.. 2017), sedangkan fragmen gen virus ND telah diuji serologis dan tilogentika molekuler terhadap virus ND yang berkembang di Indonesia. Pada penelitian ini, dilakukan identifikasi molekuler terhadap virus ND sebagai kandidat seecl vaksin bivalen untuk tahapan awal dari keseluruhan tahap penelitian

Actions (login required)

View Item