Rochmah Kurnijasanti, - and Arimbi, - and Rahmi Sugihartuti, - (2018) Optimasi Produksi Met Abolit Sekunder Streptomyces Sp. Isolat Tanah Lumpur Lapindo, Uji Bioautografi Dan Uji Aktivitas Anti Tuberkulosis P Ada Mencit Tahun Ke-2 Dari Rencana 2 Tahun. Laporan Penelitian. UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA.

Text (LAPORAN PENELITIAN) KKB KK LP 15-19 Kur o.pdf Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian tahun pertama. Penelitian tahun pertama telah dilakukan optimasi produksi dari Streptomyces sp yang mempunyai aktivitas Anti Tuberkulosis dari tanah lumpur Lapindo. Pada penclitian yang telah dilakukan berhasil diperoleh metabolit sekunder delapan Streptomyces sp. isolat lumpur Lapindo hasil optimasi. yang menunjukkan adanya peningkatan produksi dan aktivitas anti tuberkulosis. Hasil penambahan trace elemen FeSO4. ZnSO4 dan MnC12 menunjukkan adanya peningkatan produksi metabolit sekunder dari Streptomyces sp. Uji aktivitas anti TB dari metabolit sekunder dengan penambahan trace elemen menunjukkan adanya peningkatan aktivitas anti TB dari Streptomyces sp. Peningkatan produksi dan aktivitas anti TB dari metabolit sekunder basil optimasi paling efektif ditunjukkan oleh Streptomyces D7.2. Pada penelitian tahun pertama terbukti secara in vitro ada peningkatan potensi metabolit sekunder Streptomyces sp baru dari habitat lumpur lapindo Sidoarjo sehingga penelitian tahun kedua dilakukan uji aktivitas anti TB secara in vivo pada hewan coba mencit. Penelitian ini dalam jangka panjang bertujuan untuk mendapatkan Streptomyces sp. yang mampu mcnghasilkan bioaktif yang poten sebagai anti tuberkulosis. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 (dua) tahun. Pada tahun pertama telah didapat isolat yang poten secara in vitro sebagai anti TB. Pada tahun kedua, penclitian dilakukan dcngan tahapan scbagai berikut I) Optimasi dosis M.TBC H37ry sebagai agen penyebab infeksi 2) Optimasi dosis Streptomyces 3) Uji aktivitas anti Tuberkulosis dari Streptomyces sp. hasil optimasi 4) Pemeriksaan histopatologi paru untuk mengamati kerusakan paru, kultur pada media Middlebrook agar dengan parameter jumlah M.TBC H37ry dari sampel paru, pemeriksaan jumlah makrofag secara kualitatif dari histopatologi paru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah M.TBC H37ry dari sampel paru mengalami penurunan dibandingkan kontrol positif yang diinfeksi M.TBC I-137ry pada perlakuan dengan pemberian Streptomyces D6, D7 dan D7.1. Hasil pemeriksaan histopatologi paru menggunakan score Dorman menunjukkan perlakuan dengan pemberian Streptomyces 136, 137 dan D7.1 menurunkan kerusakan paru yang dilihat dari gambaran peribronkiolitis, perivaskulitis, alveolitis, dan granuloma.

Actions (login required)

View Item