Perlindungan Sosial Dan Sumbangan Ekonomi Pekerja Anak Di Sektor Perkebunan Komersial

Karnaji, - and Sutinah, - and Sudarso, - (2003) Perlindungan Sosial Dan Sumbangan Ekonomi Pekerja Anak Di Sektor Perkebunan Komersial. Laporan Penelitian. .. (Unpublished)

[img] Text (FULL TEXT)
KKB 331 342 596 Kar p.pdf

Download (3MB)
Official URL: http://www.lib.unair.ac.id

Abstract

"Permasalahan yang hendak di jawab dalam penelitian ini adalah: Rentuk-bentuk eksploitasi apa raja yang dialami pekerja anak dalam proses produksi di sek-tor perkebunan apel? Termasuk di sini, jenis pekerjaan apa sajakah yang menjadi tanggungjawab pekerja anak di sektor perkebunan apel? Bagaimana keterlihatan mereka di; sektor perkebunan kornersial? Termasuk di sini herapa lama jam kerja anak, dan seberapa jauh beban pekerjaan yang mesti ditanggung pekerja anak rnernpengaruhi perkembangan psikologis anak-anak? Bagaimana peran pekerja anak dalam memperkuat penyangga ekonomi keluarga?Terrnasuk di sini seberapa jauh otonomi yang dimiliki pekerja anak dalam pemanfaatan penghasilan yang mereka peroleh? Dan perlindungan dan fasilitas sosial apakah yang dapat diakses pekerja anak selama bekerja di sektor perkebunan apel? Sesuai dengan permasalahan penelitian yang dirumuskan maka tujuannya adalah: (1) Memberikan gambaran tentang bentuk-bentuk eksploitasi yang dialami pekerja anak dalam proses produksi di sektor perkebunan apel. (2) Memberikan gambaran tentang keterlibatan mereka di sektor perkebunan komersial, (3) Memberikan gambaran peran pekerja anak dalam memperkuat penyangga ekonomi keluarga (4) Iviemberi gambaran dan sekaligus memberikan masukan upaya perlindungan dan fasilitas sosial apa yang dapat diakses pekerja anak selama bekerja di sektor perkebunan apel. Tipe penelitian ini adalah studi deskriptif kualitatif yang mencoha memberikan garnbaran secara rind keterlihatan anak dalam aktifitas ekonomi, fungsinya dalam penyangga ekonomi keluarga dan aspirasi terhadp pendidikan, balk dari pekerja anak itu sendiri maupun orang tuanya. Populasi dalam penelitian ini adalah anak-anak balk laki-laki maupun perenipuan yang bekerja dalam lin2kup perkebunan apel. Adapuri kriteria responder dalam peneliltian ini adalah: (1) berumur di bawah 15 tahun saat penelitian ini dilakukan, (2) sehagian waktunya untuk hekerja haik untuk mernbantu keluarga maupun orang lain, (3) telah bekerja minimal lebih dari satu bulan pada saat penelitian dilakukan, Penelitian ini di lakukan di desa Pandasari kecamatan Poncokusumo kabupaten Malang Jawa Timur. Pertimbangannya di desa tersebut merupakan salah satu penghasil komoditi apel yang cukup besar di kabupaten Malang. Jumlah sampel yang diwawancarai ditetapkan sebanvak 50 responden pekerja anak. Untuk melengkapi data, akan diwawancarai juea °rang tuanya. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan teknik accidental sampling. Responden ditemui dan diwawancarai langstmg di kebtin-kehun apel. Pemilihan teknik ditemptth karena data pekerja anak tidak tersedia di kantor kelurahan. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diktirnpulkan dengan cam: (1) Melakukan wawancam langsung kepada responden terpilih Wawancara ini dilakukan dengan panduan kuiesinner balk tertutup maupun terhuka yang telah dipersiapkan sehelumnya. (2) Mengumpulkan data sekunder dari kantor desa untuk menggambarkan geografis dan gamharan umurn penduduk di lokasi penelitian. Disamping itu dari instansi terkait dan 1_,SM yang menangani masalah pekerja anak. (3) Melakukan observasi Iangsung terhadap kehun-kehun apel yang ada di lokasi penelitian dan terhadap hal-hal yang dilakukan pekerja anak di saat beketja, khususnya pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya. Data yang diperoleh akan diolah terutama dengan analisis kualitatif, yaitu menyajikan data secara terinci serta melakukan interpretasi teoritis sehingga dapat diperoleh suatu penjelasan dan kesimpulan yang memadai, Adapun beberapa kesimpulan dari temuan-temuan lapangan adalah : (1) Bentuk¬bentuk eksploitasi yang terjadi pada pekerja anak di perkebunan apel paling tidak ada dua, yaitu pfftama, dari segi usia anak-anak yang mestinya masih sekolah di satu sisi dan di sisi lain melanggar ketentuan peniindangan menipakan salah satu hentuk ek-sploitaci pada anak-anak yang bekerja ienitama di perkehunan ape! Sfndi ini lehih janh tnenernukan juga anak-anak yang rnasih herilsia 7 tahun htngiya 9 tahun sehesar 1 7°,/ri dart 50 responder' yang diwawancarai Dail 6 responden yang 7-9 tahun ini ditemukan sehanvaak 4 responden justru berusia 7 tahun. Kedua adalah hentuk eksploitasi dalah hal pemhedaan upahigaji antara pekerja anak-anak denga pekerja dewasa Bagi pekerja dewasa jam kerja perhari ditetapkan sebesar Rp 7.500,- sementara anak-anak hanya .mendapat gaji/upah sebesar Rp 3.000,-. (2) Studi ini menemukan jam kerja anak-anak yang bekerja di perkebunan apel paling singkat selama 6 jam sehari. Bahkan sebagian besar (70%) justru bekerja selama 7 jam sehari. (3) Studi ini memberikan informasi bahwa sebesar 46% penghasilan anak-anak diberikan kepada orang tuanya. Beberapa responden memang meneaku bah {a penehasilan yang diperoleh diserahkan kepada orane tuanya sebagian besar bukan karena ada unsur paksaan. Studi ini juga menemukan, temyata masih ada dari anak-anak yang bekerja di kebun apel yang rnenabung uangnya. (4) Dari segi perlindungan sosial anak-anak yang bekerja di perkebunan apel sangat rawan adanya eksploitasi. Bekerja di perkebunan apel tampaknya masih sangat jauh dari harapan mendapatkan perlindungan sosial. Selain itu beban pekerjaan antara pekerja anak-anak dengan pekerja dewasa tidak ada perbedaannya. Semua responder) (100%) dalam studi ini mengutarakan hahwa tidak mendapatkan fasilitas kursus pendidikan, misalnya mengkuti Kejar Paket minimal Paket A, Berdasarkan temuan lapangan, maka terdapat beherapa saran yang dapat diberikan kepada pihak-pihak yang kompeten terhadap perlindungan pekerja anak serta kepada penegak aturan yang berkaitan dengan pemberian hak-hak anak itu sendiri. Beberapa saran itu adalah: (1) Adanya pemisahan antara pekerja anak dengan pekerja dewasa. Selain pemisahan disarankan juga adanya pembedaan beban kerja yang ditanggung antara pekerja anal( dengan pekerja dewasa. Sementara di nisi lain perlu adanya kesamaan upah antara pekerja anak dengan pekerja dewasa. (2) Memberikan kesempatan baei anak-anak yane terpaksa bekerja untuk tetap mendapatkan semua hak¬haknya seperti misalnya memperoleh pendidikan kendati bukan pendidikan formal. (3) Bagi aparat penegak hukurn, sudah waktunya menindak tegas pihak-pihak yang sengaja melanggar hak-hak anak apalagi dengan eara mengeksploitasinya seperti menapekerjakan dari 4 jam sehari. Alan tindakan tegas perlu diambil tehadap pihak-pihak yang secara sengaja memperkerjakan anak-anak di rempar-rempar yang dikategorik-an herhahava."

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KKB 331 342 596 Kar p
Uncontrolled Keywords: PERLINDUNGAN ANAK, SUMBANGAN EKONOMI, PEKERJA ANAK, PERKEBUNAN KOMERSIAL
Subjects: H Social Sciences
H Social Sciences > HM Sociology
H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Creators:
CreatorsNIM
Karnaji, --
Sutinah, --
Sudarso, --
Depositing User: Jadik jdkyanto Wijayanto
Date Deposited: 12 Apr 2022 06:58
Last Modified: 24 Jun 2022 06:29
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/115127
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item