Inovasi Integrated Marketing Communication (IMC) Sebagai Strategi Pemasaran Wisata Pantai Syariah Santen, Banyuwangi

Dian Yulie Reindrawati and Sulikah Asmorowati and Nur Emma (2018) Inovasi Integrated Marketing Communication (IMC) Sebagai Strategi Pemasaran Wisata Pantai Syariah Santen, Banyuwangi. Laporan Penelitian. UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA. (Unpublished)

[img] Text (FULL TEXT)
KKB KK LP 105-19 Rei i.pdf

Download (9MB)
Official URL: http://www.lib.unair.ac.id

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa bagaimana aplikasi dan inovasi Integrated Marketing Communication (IMC) dalam pemasaran Wisata Pantai Syariah Santen di Banyuwangi. Selanjutnya penelitian ini akan merekomendasikan upaya pemasaran yang bagaimana yang tepat untuk pemasaran pantai tersebut. Adapun sasaran utama dari penelitian ini adalah pengembangan model inovasi IMC atau komunikasi petnasaran terpadu untuk pemasaran dan promosi Wisata Pantai Syariah Santen. Banyuwangi memiliki potensi pariwisata yang berlimpah. Yang baru saja digali adalah pantai wisata syariah. Pembangunan pariwisata syariah memerlukan treatment khusus. Oleh karenanya penelitian ini sangat penting dan tepat untuk membantu Wisata Pantai Syariah Santen. Banyuwangi harus mengupayakan strategi pengernbangan pariwisata yang kreatif dan inovatif, dan itu hanya bisa dicapai dengan pcngintegrasian komunikasi pemasaran pariwisata seeara terpadu. Perpaduan IMC dcngan pariwisata terkadang merupakan hal yang kurang diperhatikan bagi promosi sebuah destinasi wisata. Oleh karena itu, penelitian yang mengangkat IMC dalam sebuah pemasaran pariwisata mutlak diperlukan, agar pemasaran destinasi wisata menjadi lebih tepat sasaran dan komunikasi pemasaran menjadi terpadu atau terintgrasi. Untuk mencapai tujuan ini, desain penelitian kualitatif digunakan dalam studi ini. Wawancara mendalam dilakukan dengan masyarakat, aparat pemerintah atau dinas pariwisata terkait di kabupaten Banyuwangi. Ulasan pemasaran pariwisata dan bahan kebijakan di tingkat nasional, regional dan lokal juga dilakukan untuk kontekstualisasi data. Menurut hasil penelitian komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh pemkab Banyuwangi dan pengelola yaitu 1 ) iklan melalui baliho, website, dan majalah, 2) promosi melalui percobaan tiket masuk gratis, 3) acara dan pengalaman dcngan melaksanakan berbagai acara namun acara tersebut tidak mengusung tema Syariah, sehingga pesan Syariah tidak tersampaikan pada acara tersebut, 4) public relation dan publicity dengan membangun kerjasama stakeholder namun publisitas menjadi kurang baik karena ada persepsi umum publik, 5) pemasaran interaktif dilakukan dengan posting media sosial dan website, 6) dan pemasaran dari mulut ke mulut yang dilakukan kepada teman sejawat. Meskipun demikian, ada pihak ketiga yang membantu melakukan komunikasi pemasaran terpadu, yaitu personal selling. Komunikasi pemasaran terpadau pada pantai Syariah sudah dilakukan dengan baik. Akan tetapi komunikasi pemasaran terpadu tidak dilakukan secara berkelanjutan sehingga pantai Syariah menjadi sepi pengunjung dan terkesan tidak diurus

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KKB KK LP 105-19 Rei i
Uncontrolled Keywords: Wisata
Subjects: H Social Sciences > HJ Public Finance > HJ9-9940 Public finance
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pariwisata (D3)
Creators:
CreatorsNIM
Dian Yulie ReindrawatiUNSPECIFIED
Sulikah AsmorowatiUNSPECIFIED
Nur EmmaUNSPECIFIED
Depositing User: Andri Yanti
Date Deposited: 12 Apr 2022 07:06
Last Modified: 12 Apr 2022 07:06
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/115131
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item