Penerimaan Anak-Anak Terhadap Representasi Kriminalitas Dalam Serial Kartun Conan Sang Detektif Cllik

Titik Puji Rahayu, - (2005) Penerimaan Anak-Anak Terhadap Representasi Kriminalitas Dalam Serial Kartun Conan Sang Detektif Cllik. Laporan Penelitian. LEMBAGA PENELITIAN, Surabaya. (Unpublished)

[img] Text
2022_03_24_11_00_23.pdf

Download (4MB)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Fenomena Conan Detektif Cilik sebagai sebuah crime fiction ini tidak dapat dipandang sebelah mala, mengingal televisi saat ini telah menjadi 'lembaga pendidikan imajiner' anak-anak zaman modern. Sebagai sebuah crime fictioll, harus dipahami bahwa serial k'artun Conan Detektif Cilik bukan merupakan cenninan dari realitas nyata. Salah sam karaktcristik yang membedakan cerita fiksi dan non-fiksi adalah bahwa di dalam cerita fiksi selatu terdapat sisi imajinasi, "Fictional works may be partly based on factual occurances but always contain .mme imaginary content. Meskipun "Conan Detektif Cilik" disajikan dalam fonnat "kartun", namun tidak dapat disangkal bahwa tayangan ini saral dengan representasi kriminalitas, khususnya pembunuhan. Konsep "kekerasan" dan "kriminalitas" merupakan dua konsep yang banyak digunakan secara bersamaan datam berbagai wacana Jika dirujuk dari definisinya, sebenamya "kekerasan" dan "kriminalitas" rnerupakan dua konsep yang diantara keduanya terdapat batas yang jelas dan tegas. Pembunuhan yang selalu merupakan tema central pada setiap episode serial Conan Detektif Cilik didefinisikan sebagai "is the crime of a human being' causing the dealh of another human being, Without lawful excuse, and with intend 10 kill or with an imend to cause grievous bodily harm. Definisi tersebut 'secara eksplisit menjelaskan "murder" sebagai "crime", menggolongkan pembunuhan sebagai suatu tindak krirninal dengan menekankan adanya aspek hul-um yang dilanggar oleh tindakan ini. Akan tetapi pembunuhan dapat juga dimaknai datam konteks kekerasan jika pembunuhan dilihat sebagai suatu tindakan disengaja yang ditujukan untuk merusak atau melukai orang secara fisiko. Dengan menggunakan reception ana(vsis sebagai metode penelitian peneliti berusaha mengungkapkan penerimaan anak-anak terhadap representasi kriminalitas dalam serial kartun ••Conan Detektif Cilik". Penerimaan tersebut meliputi interpretasi dan sikap anak-anak terhadap adanya representasi kriminalitas dalam tayangan tersebut. Dalam penelitian ini data primer diperoleh melalui 3 kali Focus Group Discussion (FOD) yang dilakukan pada 3 kelompok usia anak-anak (3-5 th, 6-8 th, & 9-12 th), sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan berkaitan dengan tayangan kriminalitas di media dan anak-anak. Pembagian anak-anak ke dalam 3 kelompok usia ini didasarkan pada perbedaan cognitive process dalam menonton televise yang dipengaruhi oleh perkembangan fisik dan mental mereka. Hasil penelirian ini menunjukkan bahwa anak-anak secara aktif melakukan pemaknaan atau interpretasi terhadap representasi kriminalitas dalam teks "Conan Detekrif Cilik" yang pada akhirnya mempengaruhi sikap mereka. Interpretasi tcrsebut antara lain bahwa anak-anak mengenali Conan sebagai simbol yang mengingatkan mereka pada pembunuh. Degan demikian tokoh "Conan" telah dipahami anak-anak sebagai Signal of murder, yaitu penanda atau signifier yang menunjukkan adanya "pembunuhan". Anak-anak juga mcngcnali signal of murder yang lain. yaitu adegan seseorang dicekik, ditembak, tubuh mengeluarkan darah, kepala bocor, pisau yang ditusukkan ke tubuh, serta rintihan "adult". Anak-anak "akrab" dengan konsep "kriminalitas", meskipun mereka kesulitan dalam mendefinisikannya. Anak-anak memandang "kriminalitas" identik dengan pembunuhan". Anak-anak juga "akrab" dengan konsep "pembunuhan", mereka mencoba menjelaskan pemahaman mereka tentnag "pembunuhan" melalui bagaimana "cara" seseorang membunuh. antara lain dengan dicekik, gantung diri, tubuhnya ditusuk pisau dan ditembak Anak-anak juga memperoleh pengetahuan tentang alat-alat yang dapat digunakan untuk membunuh, yaitu : tali, pistol, pisau, bahkan dasi. Pemahaman anak-anak terhadap cara dan alat untuk membunuh ini merupakan salah satu proses dimana anak-anak mempelajari perilaku agresif, yaitu "behaviors intended to injure a person or object physically or verbally". Anak-anak mengetahui dan memahami bahwa pembunuhan melibatkan adanya motif pcmbunuhan, yaitu alasan yang melatarbelakangi suatu tindak pcmbunuhan. Namun anak-anak memiliki sikap bahwa apapun alasan yang melatarbelakangi pembunuhan, pcmbunuhan tctap tidak dapat dibcnarkan dan dilarang agama. Sikap ini selanjutnya mempengaruhi derajat empati dan simpati anak-anak, baik terhadap tokoh "pembunuh" maupun "korban". Anak-anak tampaknya masih sulit memisahkan atau membedakan antara realitas nyata dengan realitas media. antara kenyataan dengan imajinasi. Anak-anak mempersepsi babwa pembunuhan seperti ditampilkan dalan serial Conan Detektif Cilik benar-benar "ada" dalam kehidupan nyata. bahkan "sering" terjadi pembunuhan disekitar tempat tinggal mereka. Babkan anak-anak mcmiliki persepsi bahwa dibunuh itu sakit, meskipun mereka belum pernah mengalaminya. Iial ini sclanjutnya menimbulkan rasa takut dalam diri anak-anak bahwa mungkin saja suatu saat nanti mereka menjadi korban pembunuhan. Dari rasa takut, selanjutnya timbul perasaan lemah, tak berdaya, dan ketergantungan. Anak-anak merasa tidak aman, terancam, dan tidak percaya terhadp lingkungan sosial mereka. Anak-anak merasa perlu perlindungan dari polisi, satpam, dan orangtua. Mereka juga mereka berpikir bahwa mereka perlu untuk bersembunyi. baik di dalam rumah maupun di masjid, agar terhindar dari pembunuhan. Hal ini berupakan tahap awal dimana anak-anak mengalami keterasingan (anomie) dari lingkungan sosialnya. Ballwa representasi kriminalitas dalam serial kartun Conan Oetektif Cilik telah memberikan kontribusi sikap antisosial terhadap anak-anak.

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KKB KK-2 LP 82 / 08 Rah p
Uncontrolled Keywords: Crime Fiction, Cerita Anak Detektif Conan. Kartun
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology > HM811-821 Deviant behavior. Social deviance
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Creators:
CreatorsNIM
Titik Puji Rahayu, --
Depositing User: Dewi Puspita
Date Deposited: 13 Apr 2022 02:51
Last Modified: 13 Apr 2022 02:51
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/115168
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item