Pemanfaatan Teknologi Phytosome untuk Meningkatkan Biovailabilitas Produk Obat Herbal

Idha Kusumawati, - and Helmy Yusuf, - and Eka Pramyrtha l-lestianah, - (2010) Pemanfaatan Teknologi Phytosome untuk Meningkatkan Biovailabilitas Produk Obat Herbal. Laporan Penelitian. LEMBAGA PENELITIAN, Surabaya. (Unpublished)

[img] Text
2022_03_24_07_58_03.pdf

Download (2MB)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Petlgembangan obat herbal saat Itli menjadi suatu fokus Ufituk mendapatkan bahan obat yang dapat digunakan untuk tempi berbagai macam penyakit. Studi mengenai kandungan kimia dan aktivitas farmakologi dari berbagai ekstrak tanaman dilakukan untuk mengetahui komposisi kimianya dan memastikan indikasi dari obat herbal. Kenyataan iImiah membuktikan bahwa pemisahan dan pemumian berbagai macam komponen dari ekstrak akan menyebabkan hilangnya sebagian aktivitas dari senyawa yang dimurnikan tersebut. Seringkali berbagai macam senyawa di dalam ekstrak berpadu untuk membentuk kompleks kimia yang sangat penting untuk bioavailabilitas dari senyawa tersebut. Untuk itu dikembangkan suatu teknologi yang disebut sebagai Phytosome untuk meningkatkan bioavailabilitas dari ekstrak dan produk herbal. Sebagian besar senyawa aldif dari obat herbal merupakan senyay.-a dengan struktur yang besai- sehingga menyebakan rendahnya absorbsi senyawa-senyawa ini. Juga diketahui bahwa senyawa-senyawa aldif dalam herbal pada umumnya memiliki kelarutan yang rendah di dalam lemak. Untuk itu diperlukan suatu teknologi yang dapat meningkatkan absorbsi dan kelarutannya dalam lemak sehingga dapat meningkatkan bioavailabilitas senyawa-senyawa yang ada di dalam ekstrak atau produk herbal. Teknologi Phytosome adalah suatu teknologi pembentukan kompleks antara senyawa-senyawa di datam ekstrak dengan fosfolipid. Dengan teknologi pbytosome, molekul hidrofilik senyawa menjadi hidrofobik sehingga dapat mempennudah proses penembusan lapisan membran bagian luar dari sel-sel dalam saluran pencemaan, sehingga dapat mudah masuk ke peredaran darah. Fosfolipid yang umwn digunakan adalah fosfatidilkolin yang larot dalam fasa air dan lemak da n absorbsinya sangat baik bila diberikan secara oral. Analisis kimia menunjukkan bahwa unit phytosome biasanya terdiri dari satu molekul senyawa datam herbal berikatan dengan setidaknya satu senyawa fosfatidilkolin. lkatan kedua molekul ini sangat lamt dalam lemak sehingga mudah menembus lapisan membran bagian luar sel-sel saluran pencemaan sehiogga dapat masuk ke dalam peredaran ~. Dalam beberapa penelitian telah terbukti bahwa dengan menggunakan teknologi phytosome. produk dapat diabsorpsi dengan lebih baik dan mempunyai efikasi yang lebih tioggi. Tujuan penelitan ini adalah untuk membuat produk herbal dengan menggunakan teknologi phytosome dan membuktikan secara ilmiah mempunyai efikasi dan safety yang lebih baik. Manfat dari penelitian ini adalah memberikan landasan ilmiah teotang pengembangan produk bahan ohat yang berasal dari tanaman khususnya yang berasal dari rimpang keocur dengan senyawa marker etilparametoksisinamat (EPMS). sehingga akan diperoleh prod uk yang mempunyai efikasi dan safety yang yang lebih baik, sebab teknologi phytosome dapat menjamio penghantaran senyawa-senyawa yang ada dalam produk sehingga dapat meningkatkan bioavailabilitas dari produk. Tahapan peoelitian tabun pertama adalah melakukan pembuatan ekstrak dengan berbagai macam pelamt dan membuat kompleks deogan fosfatidilkolin sehingga terbentuk suatu sediaan dengan teknologi phytosome. Kemudian melakukan pengujian bioaktivitas dan toksisitas akut dan subkronis untuk membuktikan bahwa teknologi phytosome ini terjamin efektifitas dan keamanannya, sehingga pada tabuo pertama akan diperoleh suatu produk herbal terstandart (Om) yang siap untuk diproduksi. Pada tabel kedua akan dilakukan pengukuran bioavailabilitas produk untuk membuktikan bahwa dengan tekoologi phytosome mempunyai bioavailabilitas yang lebih baik.

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KKB KK-2 LP 89 / 11 Kus p
Uncontrolled Keywords: Kaempferia galangan. EPMS, Phytosome, bioavailabilitas. fosfolipid
Subjects: R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
R Medicine > RS Pharmacy and materia medica > RS1-441 Pharmacy and materia medica
Divisions: 05. Fakultas Farmasi > S1 Farmasi
Creators:
CreatorsNIM
Idha Kusumawati, --
Helmy Yusuf, --
Eka Pramyrtha l-lestianah, --
Depositing User: Dewi Puspita
Date Deposited: 13 Apr 2022 07:07
Last Modified: 13 Apr 2022 07:07
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/115269
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item