Pemanfaatan Teknologi Phytosome Untuk Meningkatkan Biovalabilitas Produks Obat Herbal

Idha Kusumawati, - (2011) Pemanfaatan Teknologi Phytosome Untuk Meningkatkan Biovalabilitas Produks Obat Herbal. Laporan Penelitian. UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA. (Unpublished)

[img] Text (LAPORAN PENELITIAN)
KKB LP 11 12 Kus p.pdf

Download (3MB)
Official URL: https://www.lib.unair.ac.id

Abstract

Sebagian besar senyawa aktif dari obat herbal mempakan senyawa dengan stmktur yang besar sehingga menyebabkan rendahnya absorbsi senyawa-senyawa ini. Juga diketalmi bahwa sellyawa-senyawa aktif dalam herbal pada umumnya memiliki kelarutan yang rendah di dalam lemak. Untuk itu diperJukan suatu teknologi yang dapat meningkatkan absorbsi dan kelarutannya dalam lemak sehingga dapat meningkatkan bioavailabilitas senyawa-senyawa yang ada di dalam ekstrak atau produk herbal. Teknologi Pbytosome atau Liposom adalah suatu teknologi pembentukan kompleks antara senyawa-senyawa di dalam ekstrak dengan fosfolipid. Dengan teknologi phytosomelliposom, molekul hidrofilik sel1yawa mel1jadi hidrofobik sehingga dapat mempennudah proses penembusan lapisan membran bagian luar dari sel-sel dalam saluran pencemaan, sehingga dapat mudah masuk ke peredaran darah. Fosfolipid yang umum digunakan adalall fosfatidilkolil1 yang lamt dalam fasa air dan lemak dan absorbsinya sangat baik bila diberikan secara oral. Analisis kimia menunjukkan bahwa unit phytosome biasanya terdiri dari satu molekul senyawa dalam herbal berikatan dengan setidaknya satn sellyawa fosfatidilkolin. Ikatan kedna molekul ini sangat larut dalam lemak sehingga mudah menembus lapisan membran bagian luar sel-sel saluran pencernaan sehingga dapat masuk ke dalam peredaran darah. Dalam beberapa penelitian telah terbukti bahwa dengan melnggunakan teknologi phytosome, produk dapat diabsorpsi dengan lebih baik dan mempunyai efikasi yang lebih tinggi. Sedangkan teknologi liposom adalah mengkombinasikan fosfatidilkolin dengan lipid lain seperti kolesterol untuk meningkatkan stabilitasnya. Pada tahun pertama riset ini telah berhasil dikembangkan suatu bahan aktif obat analgesik untuk pemakaian oral maupun topical dari ekstrak kencur dengan menggunakan teknologi phytosom dan liposom. Dari ekstrak kencur telah dibuat beberapa macam bahan aktif yaitu ekstrak (E = rimpang kencur yang diekstraksi dengan alkohol), minyak atsiri (MA), isolat EPMS (etil p-metoksi sinamat) dan isolat APMS (asam p-metoksi smamat). Masing-masing bentuk ini dibuat digunakan dalam bentuk awalnya, bentuk phytosomnya dan bentuk liposomnya. Untuk pemakaian peroral, pengujian bioaktivitasnya dilakukan dengan cara writhing test dengan kontrol obat pembanding paracetamol. Dan hasilnya menunjukkan bahwa untuk pemakaian peroral ekstrak kencur dalam bentuk phytosom memmjukkan aktivitas yang lebih baik dibandingkan dengan aktivitas paracetamol, sedangkan aktivitas EPMS dalam bentuk phytosom menunjukkan aktivitas yang terbaik dibandingkan keduanya. Hasil kesimpulan sementara adalah untuk sediaan peroral lebih baik digunakan EPMS dalam bentuk phytosom daripada ekstrak kencur dalam bentuk phytosom.

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KKB LP 11/12 Kus p
Uncontrolled Keywords: Phytosome ; obat herbal
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica > RS1-441 Pharmacy and materia medica
Divisions: 05. Fakultas Farmasi > Farmakognosi Fitokimia
Creators:
CreatorsNIM
Idha Kusumawati, -UNSPECIFIED
Depositing User: mrs siti muzaroh
Date Deposited: 15 Apr 2022 07:32
Last Modified: 15 Apr 2022 07:32
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/115368
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item