Aty Widyawaruyanti and A. Fuad Hafid and Indah Tantular and Lilis Dachliyati and Mulya Hadi Santosa (2010) Pengembangan Fitofarmaka Obat Malaria dari Fraksi Diterpen Lakton Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata Nees). Laporan Penelitian. Universitas Airlangga, Surabaya. (Unpublished)
Text
KK-2 LP 87-11 PEN.pdf Download (4MB) |
Abstract
Resistensi parasit terhadap obat antimalaria utama, klorokuin dan sulfadoksin-pirimetamin sampai saat ini masih merupakan hambatan utama dalam upaya penanggulangan malaria di dunia dan mendesak dilakukannnya upaya upaya untuk menemukan obat antimalaria baru dengan target yang berbeda dengan obat -obatan tersebut. Sebagai obat -obatan tradisional yang berasal dari tanaman atau bahan alam telah banyak digunakan di berbagai negara oleh etnik tertentu dan sangat potensial untuk diteliti lebih lanjut untuk mengungkap senyawa bioaktif yang mungkin terdapat di dalamnya. Andrographis panicu!ata Nees. atau yang biasa dikenai dengan nama daerah sambiloto merupakan tanaman obat yang secara empiris digunakan sebagai antimalaria. Masyarakat Indonesia di Flores (NTT) diketahui menggunakan rebusan herba sambiloto untuk mengobati penderita malaria secara tradisional. Tanaman ini mempunyai kandungan senyawa golongan diterpen lakton dengan kandungan Utama senyawa andrografolid, yang memiliki berbagai aktivitas farmakologis termasuk antimalaria. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa herba sambiloto dengan kandungan utama senyawa diterpen lakton andrografolid berkhasiat sebagai obat antimalaria. Untuk memanfaatkan tanaman ini sebagai obat antimalaria, maka telah dilakukan penelitian untuk mengembangkan fraksi diterpen lakton (DTL) dari herba sambiloto ini sebagai sediaan farmasi dalam bentuk tablet yang aktif Penelitian ini dilakukan dalam dua tahun. Pada tahun pertama, telah dilakukan standarisasi proses pemisahan fraksi diterpen lakton dari ekstrak etanol sambiloto sebagai fraksi aktif antimalaria, pemilihan metode validasi penetapan kadar andrografolid (senyawa marker aktif) di dalam fraksi diterpen lakton sebagai salah satu parameter standarisasi fraksi. Pada tahun pertama, bekerja sama dengan divisi riset PT. Kimia Farma telah dilakukan pengembangan produk fitofarmaka fraksi diterpen lakton yang aktif sebagai antimalaria. Pada tahun kedua dilakukan uji preklinik untuk mengetahui khasiat dan keamanan formula terpilih pada hewan coba. Dan juga dilakukan penelitian untuk scaling up produksi tablet DTL. Dari hasil penelitian tahun pertama, telah diperoleh metode fraksinasi yang paling optimal menghasilkan fraksi diterpen lakton dan dapat diterapkan dalam skala industri. Telah diperoleh fraksi diterpen lakton dari herba sambiloto, bentuk serbuk amorf, berwama kuning kehijauan. Telah diperoleh metode yang valid untuk penetapan kadar marker dalam fraksi diterpen lakton sambiloto secara densitometri.
Item Type: | Monograph (Laporan Penelitian) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 LP 87/11 Pen | ||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Medicine, Malaria, Fitofarmaka, Herba Sambiloto | ||||||||||||
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) > R5-920 Medicine (General) R Medicine > RS Pharmacy and materia medica > RS1-441 Pharmacy and materia medica |
||||||||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi > Farmasi Klinis | ||||||||||||
Creators: |
|
||||||||||||
Depositing User: | Ika Rudianto | ||||||||||||
Date Deposited: | 17 Apr 2022 05:57 | ||||||||||||
Last Modified: | 17 Apr 2022 06:25 | ||||||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/115400 | ||||||||||||
Sosial Share: | |||||||||||||
Actions (login required)
View Item |