Indri Safitri Mukono and Agus Turchan and Hanik Badriyah Hidayati and Suhartati (2018) Eksporasi Potensi Herba Solanum Betaceum Sebagai Terapi pada Model Hewan Coba Alzheimer. Laporan Penelitian. Universitas Airlangga, Surabaya. (Unpublished)
Text
KKA LP.03-19 EKS.pdf Download (8MB) |
Abstract
Populasi manusia kategori lanjut usia di seluruh dunia kini mcnghadapi epidemi penyakit Alzheimer (Alzheimer Disease I AD), dengan jumlah kasus diperkirakan naik menjadi 106 juta hingga tahun 2050. Menurut perkiraan, pada tahuo 2050 akan ada sekitar 3 juta penderita demensia di Indonesia-dan 55,6 persen diantaranya disebabkan otch AD. Perawatan lansia Alzheimer dan demensia lainnya dapat menimbulkan dampak pada keluarga selaku caregiver berupa dampak fisik, dampak emosional. dampak sosial dan dampak ekonomi. Cara menghemat yang paling efektif adalah jika permulaan Alzheimer dapat ditangguhkan atau jumlah insidens dikurangi dengan cara-cara pencegahan yang timbul dan penelitian baru. Meskipun saat ini penyakit AD belum dapat disembuhkan, tetapi mungkin saja penanganan yang tepat dapat mengurangi beberapa gejala seperti mengembara (wandering) dan inkontinensi. Terapi pada penderita AD saat ini menggunakan kombinasi memantine (menghambat reseptor NMDA) dan donepezil (menghambat kolinesterase) untuk menghambat progresivitas hilangnya memori dan gangguan fungsi kognitif lainnya. namun terapi menggunakan obat ini menelan biaya yang cukup tinggi. Penelitian efektifitas tanarnan herbal kini menarik perhatian untuk dikaji sebagai upaya preventif maupun terapi berbagai penyakit. Solanum betaceum (terong belanda) merupakan salah satu tanaman yang berlimpah di Indonesia namun pemanfaatannya masih sangat kurang. Beberapa studi melaporkan bahwa Solanum betaceum memilliki komponen fitokirnia yang bersifat antioksidan cukup tinggi yaitu flavonoid golongan antosianin, flavonol, asam fenolat serta karotenoid. Skrining Fitokimia meliputi identifikasi flavonoid, tannin, seponing alkaloid, terpenoid, tannin galat dan tannin katekol. Uji kuantitatif dilakukan untuk mengetahui jumlah total flavonoid menggunakan metode spektrofotometri dan total kuersetin menggunakan metode HPLC. Uji kualitatif flavonoid dilanjutkan menggunakan metode TLC densitometry. HasH analisis skrining flavonoid menggunakan metode KLT pada sampel Solanum betaceum ditemukan senyawa rutin pada RfO,26 -0,29 dan 0,25-0,28.
Item Type: | Monograph (Laporan Penelitian) | ||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA LP.03/19 Eks | ||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Alzheimer | ||||||||||
Subjects: | R Medicine | ||||||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Magister Ilmu Kedokteran Dasar | ||||||||||
Creators: |
|
||||||||||
Depositing User: | Ika Rudianto | ||||||||||
Date Deposited: | 17 Apr 2022 07:37 | ||||||||||
Last Modified: | 17 Apr 2022 07:37 | ||||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/115407 | ||||||||||
Sosial Share: | |||||||||||
Actions (login required)
View Item |