Bioaktivitas Polisakarida Krestin Dari Ekstrak Jamur Cariolus Versicolor Sebagai Imunomodulator Respon Imun Akibat Infeksi Mycobacterium Tuberculosis

Sri Puji Astuti Wahyuningsih, - (2009) Bioaktivitas Polisakarida Krestin Dari Ekstrak Jamur Cariolus Versicolor Sebagai Imunomodulator Respon Imun Akibat Infeksi Mycobacterium Tuberculosis. Laporan Penelitian. UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA. (Unpublished)

[img] Text (LAPORAN PENELITIAN)
2022_03_28_10_56_28.pdf

Download (3MB)
Official URL: http://www.lib.unair.ac.id

Abstract

Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri TB yang menyerang paru. Pada umumnya, penderita TB mempunyai daya tahan tubuh yang rendah. Ekstrak dinding sel dari Coriolus vesicolor dapat menstimuli respon imun yang penting untuk menjaga kesehatan. Kandungan aktif dari Coriolus vesicolor adalah polisakarida. Polisakarida fJ-glucan terik.at dengan protein krestin yang dikenal dengan nama Polysaccharide krestin (PSK) . Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh polisakarida krestin (PSK) yang diisolasi dari ekstrak jamur Cariolus versicolor isolat lokal dan mengetahui peranannya sebagai imunomodulator respon imun akibat infeksi M tuberculosis. Hasil penelitian diharapkan dapat menggali potensi bahan hayati alami asH Indonesia yang berfungsi sebagai imunomodulator, yaitu memperbaiki dan memperkuat respon imun (imunostimulasi) atau mengembalikan fungsi respoIi imun yang terganggu (imunorestorasi). Penelitian ini menggunakan jamur Cariolus versicolor yang bidup dibatang kayu mati. Senyawa PSK diisolasi dari jamur. Mencit (Mus musculus) betina strain Balb/C, umur 8-10 minggu dibagi menjadi 6 kelompok: 1) kontrol, 2) infeksi bakteri TB saja, 3) pemberian PSK saja, 4) pemberian PSK sebelum infeksi TB, 5) pemberian PSK setelah infeksi TB. dan 6) pemberian PSK sebelum dan setelah infeksi TB. M tuberculosis diberikan 2 kati secara intraperitoneal dengan selang waktu 1 minggu, dan 1 jam sebelum pengama1an, dosis 0,5 Me. Farland. PSK diberikan setiap hari selama 1 minggu, konsentrasi 500 ~glJ.11. Lima hari setelah perlakuan, meneit dibedah. Oarah diambil dari jantung dan makrofag diambil dari eavum peritoneum. Parameter yang diamati adalah pengamatan terhadap kondisi limpa dan sel-sel imunokompeten Gumlah total leukosit dan makrofag serta gambaran histologis derivat leukosit). pengamatan terhadap kondisi respon imun non-spesifik (uji fungsi fagositosis makrofag in-vivo) serta pengamatan terhadap kondisi respon imun spesifik (pembentukan antibodi, analisis isotipe imunoglobulin dan kadar IFN-y dengan ELISA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada total leukosit, makrofug, Hmfosit, aktivitas dan kapasitas fagositosis, produkSi antibodi. IFN-y dengan kelas 180 (subkelas 1801, I802a, IgG2b. dan Ig03).

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KKC KK LP 48/10 Wah b
Uncontrolled Keywords: Imunologi
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions: 08. Fakultas Sains dan Teknologi
Creators:
CreatorsNIM
Sri Puji Astuti Wahyuningsih, -NIDN0021026604
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
ContributorWin Darmanto, -NIDN0016066103
ContributorNurul Wiqoyah, -NIDN0006096404
Depositing User: Dwi Prihastuti
Date Deposited: 21 Apr 2022 05:11
Last Modified: 21 Apr 2022 05:11
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/115692
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item