Ino Yuwono, - and Suryanto, - (2001) Penggunaan Teknik Jigsaw Untuk Menurunkan Prasangka Antarkelompok: Suatu Uji Terhadap Hipotesis Kontak. Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian Universitas Airlangga. (Unpublished)

Text (LAPORAN PENELITIAN) KKB 303.385 YUW P.pdf Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh teknik Jigsaw dalam menurunkan prasangka, terutama yang dilandasi hipotesis kontak. Tipe penelitian ini adalah p'enelitian eksplanatif yang dilaksanakan dengan mctode eksperimen. Eksperimen ini mem iii ki raneangan pre-po."tt test design, sehingga pengukuran akan dilakukan selama dua kali Eksperimen ini bertujuan untuk menguji apakah dengan teknikjigsaw dapat menurunkan tingkat prasangka nntar kelompok. Subyek penelitian ini adalah para mahasiswa peserta mata KuliahPsikologi Sosial II yang merasa bcrctnis Cina dan Jawa. Tidak semua mahasiswa ikut dalam eksperimen ini. Mahasiswa yang bersedia menyelesaikan eksperimen terdiri duri 83 orang yang terbagi dalum bebenlpa kelompok. Tiap kelompok beranggotakan 3 orang mahasiswa dad etnis Jawa dan 3 orang mahasiswa dari etnis Cina. Eksperimen tcknik Jigsaw ini bcrlangsung dalam 3 tahapan, yaitu tahap persinpan, (penyusunan alat ukur dan pembentukan kelompok) dan tahap pelaksanaan, (pemberian perlakuan) dan tahap evaluasi akhi: (post-test dan debriefing). Skala yang digunakan daJam penelitian ini adalah skala Likert yang aitem-aitemnya dikembangkan dari pendapat mahasiswa mengenai stereotype Cina dan Jawa. Ada 33 aitem tentang sifat Cina dan Jawa. Dari ke-33 kata sifat itu, peneJiti meminta mahasiswa untuk mengidentifikasi lagi mana yang sifatnya negatif. Dipilihnya shiH negatif ini didasarkan pada pengertian prasangka, yaitu sikap negatif terhadap suatu kelompok individu. Ada 10 sifat yang menunjukkan sifat negatif yang dimiliki oleh kcdua kclompok itu. Sifat-sifat itu antara lain: bodoh, eulas (eurang), egois, haus kekuasaan, kikir, pemalas, pemboros, sombong (eongkak), dan suka shoping. Masing-masing sifat dinilai dengan rentang nilai -3 hingga 3, hinggajarak antar sifat adalah 7. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan uji-t sampe) berpasangan untuk melihat efek perlukuan terhadap tingkat prasangka. Analisis menggunakan program SPSS ver 10.1. Penerimaan dan penolakan hipotesis dalam penelitian ini ditetapkan sebesar 5%.Jumlah subyek penelitian ini terdiri dari 36 orang ( 41,9%) etnis Jawa dan 50 orang (58,1%) dari etnis Cina. Ditinjau dari jenis subyek, maka subyek penelitian ini, 17,4% taki-Iaki dall 82,6% wanila. Usia subyek penelitian ini 45,3% nya berusia 19 tahun daIl34,9% Ilya adalah berusia 20 tahun, sedangkan sisanya berusia 18-25 tahun. Hasil diskusi kelompok mengenai hambatan dan eara menganggulangi prasangka etnis Cina dan Jawa juga menunjukkan bebempa faktor yang penting, yaitu: (a) perbedaan fisik, (b) perbedaan dalam sosialisasi sehingga menyebabkan terjadinya perbedaan dalam adat istiadat, gaya hidup, dan persepsi yang berbedabaik terhadap dirinya maupun terhadap kelompok diluar dirinya, (e) sikap salingmenutup diri yang didasari prasangka, dan (d) adanya kompetisi yang menyebabkan persaingan antar kelompok. Hasil pengukuran prasangkan menunjukkan bahwa prasangka terhadap etnis Jawa (PJawal) lebih tinggi dilakukan oleh kelompok etnis Cina dibandingkan oleh kelompok Jawa sendiri (33, 61 dibanding 40,16). Sementara itu prasangka terhadap etnis Cina (PCinal) menunjukkan bahwa kelompok etnisJawa Ieoih tinggi (47,19) dibandingkan kelompok etnis Cina sendiri (40,94).Setelah diberikan perlakuan yang berupa teknik Jigsaw, maka prasangka antar kelompok masih menunjukkan gejala yang sama dengar sebelum diberikan perlakuan. Perbedaannya terletak pada penurunan rerata tingkat prasangkan dari masing-masing kelompok. Prasangka terhadap etnis Jawa (PJawa2) olch etnis Cina lebih tinggi (36,90) dibandingkan oleh etnis Jawa sendiri (33,83). Sementara itu, prasangka terhadap etnis Cina (pCina2) lebih tinggi dilakukan oleh etnis Jawa (41,83) dibandingkan oleh etnis Cina scndiri (39,38). Hasil analisis dengan uji t-test sampel berpasangan terhadap seluruh subyek menunjukkan bahwa rerata PJawal (37,42) lebih tinggi dibandingkan dengan PJawa2 (35,62). Sementara itu rerata PCinal lebih tinggi (43,56) dibandingkan dengan PCina2 ( 40,41). Dari uji sampel berpasangan, maka hasil pre- dan post test terhadap prasangka Jawa mencerminkan adanya perbedaan yang signifikan yaitu dengan nilai t sebesar 2,380 dengan taraf signifikansi 0,02. Hasil signiftkan juga diperoleh pada pasangan antara pre-test dan post-test pada pasangka terhadap Cina dengan nilai t sebesar 4,561 dengan taraf signifikansi < 0,001. Dengau signifikannya hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa teknik Jigsaw bisa menurunkan tingkat prasangka dapat diterima. Penelitian ini memberikan simpulan utama bahwa teknik Jigsaw yang didasari oleh hipotesis kontak dapat menurunkan tingkat prasangka antar etnis. Simpulan lain yang bisa dibuat dari penelitian ini adalah kategorisasi sosial terjadi saat individu merasa menjadi bagian dari suatu kelompok dan dengan perasaan itu akan inenyebabkan meningkatnya superioritas kelompoknya dibandingkan kelompok rivalnya. Dengan diterimanya hipotesis kerja penelitian ini, maka saran yang diberlkan antara lain: (1) Kerukunan antar etnis Cina dan Jawa bisa ditingkatkan bila antara kedua etnis terjadi interaksi. Bentuk interaksi yang riil bisa dilakukan melalui pendidikan yang tidak eksklusif untuk masing-masing etnis, rnaupun organisasi kepemudaan, (2) Program pembauran etnis eperti Tekad Sayang yang dilakukan PT Jawa Pos bisa dikembangkan guna terjadinya interaksi antar etnis, misalnya pertukaran tempat tinggal anak dari etnis yang berbeda. (3) Karena rivalitas ekonomi bisa menyebabkan prasangka, maka perlu digalang kerjasama bidang ekonomi dalam bentuk kemitrausahaan.

Actions (login required)

View Item