Purwantini and Rina Ratih Sri Sudaryani and Bramantio (2018) Islam Modernis dalam struktur sosial masa pemerintahan pascakolonial: strategi penanggulangan kemiskinan melalui karya sastra. Laporan Penelitian. Universitas Airlangga, Surabaya. (Unpublished)

Text KK LP 31. 19 PUR I.pdf Download (17MB)

Abstract

Kemiskinan hingga saat ini masih menjadi masalah utama bagi bangsa Indonesia. bahkan kemiskinan dapat membentuk budaya kemiskinan dan menjalar ke berbagai aspek kehidupan. Karya sastra dapat menggambarkan fenomena sosial kemiskinan melalui berbagai sektor. Mulai dari sektor ekonomi, kultural, sosial, politik, psikologi, hingga sektor agama. Melalui pandangan dunianya, pengarang mengekspresikan cara-cara penanggulangan kemiskinan. Dalam hal ini, pengarang bukan sebagai individu. tetapi sebagai wakil kelompok masyarakat atau juru bicara kelas. Kelas yang diwakili pengarang mempunyai gagasan, pikiran, dan aspirasi untuk membantu, mengurangi jumlah penduduk Indonesia yang masih dalam status miskin. Tujuan penelitian, pertama untuk mengakumulasi ilmu antara ilmu sastra dengan ilmu-ilmu lain seperti ilmu sosial, ekonomi, sejarah, psikologi, dan agama. Kedua, selain mengakumulasi ilmu, tujuan penelitian untuk melakukan kajian terhadap data secara sistematik dan objektif, mendeskripsikan masalah dan memecahkan masalah. Ketiga. untuk mencari strategi, cara, dan teknik penanggulangan kemiskinan yang diekspresikan oleh kelompok sosial pengarang. Karya sastra mcmpunyai struktur yang pembentukannya dipengaruhi oleh struktur sosial tempat kelas sosial atau pengarang itu hidup dan beraktivitas. Untuk menganalisis data digunakan teori strukturalisme-genetik yang dikembangkan oleh Lucien Goldmann. Teori strukturalisme genetik merupakan gabungan antara teori strukturalisme dengan Ieori marxisme. Hasil yang diperoleh sesuai dengan salah satu renstra pcrguruan tinggi Unair yakni penyelesaian permasalahan yang terjadi di masyarakat. Dalam hal ini, kelompok Islam modernis mempunyai gagasan, aspirasi, dan pikiran agar rakyat Indonesia terbebas dari kemiskinan, maka setiap anggota masyarakat harus mengedepankan tiga prinsip dasar hidup yaitu. iman, ilmu dan kerja. Ada 8 butir temuan: 1) Perkawinan lintas agama diperbolehkan asalkan laki-laki tetap Muslim dan jika calon suami non-Muslim harus masuk Islam. 2) Masuknya teknologi baru ke tempat masyarakat terasing atau tertutup harus di sosialisasikan terlebih dulu. jika tidak, maka akan terjadi petaka. 3) Keadilan dalam rumah tangga harus diberlakukan Ssecara merata pada anggota keluarga karena bagi anggota keluarga yang lemah imannya dapat terjerumus, dan masuk ke tempat pelacuran. 4) Kekuasaan dan jabatan bukan orientasi hidup, tetapi amanah untuk kepentingan rakyat, bangsa, maupun negara. 5)Agama, khususnya Islam adalah sebagai pegangan hidup bagi setiap pemeluknya karena Islam sebagai pembentuk perilaku, karakter dan moralitas manusia. 6) Pengabdian seorang istri raja atau pejabat tidak hanya untuk keluarganya saja. tetapi juga untuk kepentingan negara. demi kesatuan dan persatuan bangsa. 7) Indonesia adalah negara berideologi Pancasila yang dilambangkan Burung Garuda dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, artinya meskipun berbeda agama. golongan, suku, tetapi tetap satu, yaitu Indonesia, maka semua harus menjaga NKRI yang nasionalis-humanis-religius. 8)Kejujuran adalah pandangan hidup, jika kejujuran telah luntur, maka yang terjadi adalah keresahan dan ketakutan. manusia selalu dibayangi oleh kecemasan yang berkepanjangan.

Actions (login required)

View Item