Sri Wiryanti Budi Utami, - and Sudiyah, - and Adi Setyowati, - (2000) Wanita Dalam Interpretasi Sopan Santun Pada Wacana Proses Pengambilan Keputusan. Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian Universitas Airlangga. (Unpublished)
Text (Laporan Penelitian)
KKB 305 42 Uta w 1.pdf Download (2MB) |
Abstract
Sebagai tindak komunikasi, wacana melibatkan tiga1fungsi, yakni 1) pengu-ngkapan isi, 2) penglmgkapan hubungan1sosial, dan 3) pengungkapan sikap pribadi yang terlibat.Oleh karena itu manifestasi wacana dapat untuk melihat realitas sosial yang ada. Merujuk realitas sosial yang ada dapat dikatakan masih1terjadi paradoks dalam diri wanita. Peluang publik yang dimasukinya1belum sepenuhnya dapat menyalurkan akses dimilikinya1, khususnya dalam proses pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan mengetahui konteks yang menjadi1kendala wanita dalam menyalurkan akses pada proses pengambilan keputusan, serta pengaruhnya dalam interpretasi1sopan-santun pada proses pengambilan keputusan. Dari kajianteoritik diketahui ketidaktegasan tindak1tuturdalam merupakan-t-indak--kesopanan yang---merefleksikan, , _ atau perasaan tidak suka, namun di sisi lain juga mengisyaratkan pada1perasaan gembira atau sikap setuju.Penerapan budaya male cahuvinism dalam budaya Jawa1menyebabkan bias gender yang cukup transparan, karena seseorang1akan didudukkan berdasarkan identitas gender dan peran1gender sesuai dengan jenis kelaminnya. Bias gender akan mempengaruhi1status dan wewenang yang dimiliki wanita. Seperti1diketahui dalam budaya Jawa wanita dianggap memiliki status1yang lebih rendah dibanding pria. Melalui pendekatan kualitatif dengan terapan metode1_ diskriptif dan hermenitik dengan setting komunitas perumahan dihuni mayoritas wanita bekerja dari keluarga suku Jawa. ditemukan kecilnya akses wanita dalam proses pengambilan1keputusan karena pengaruh konteks. Konteks yang dimaksud1adalah konteks sosial maupun konteks situasi.Faktor konteks sosial yang menjadi kendala wacana wanita1dalam proses pengambilan keputusan bersumber pada idiologigender yang mengarah pada kepantasan dan stereotipikal1wanita. Wanita masih didudukkan dalam peran sebagai ibu rumah1tangga yang hanya memiliki wewenang dalam masalah domestik. Demikian pula. sebagai wanita harus selalu menjaga1perilaku hormat yang dekat dengan sifat wedi (takut), isin (malu) dan sungkan (isin). Stereotipikal dan peran yang ada pada wanita berpengaruh1pada interpretasi sopan-santun dalam proses pengambilan1keputusan. Dalam refleksinya wanita memakai strategi1ketidaktegasan dengan menekankan pada maksim kedermawanan.1kerendahan hati. kesepakatan dan simpati. Mengacu temuan tersebut, disarankan dalam mengatasi1ketimpangan gender dan hegemoni patriarki, wanita harus1mengubah wacana mereka. Tindak sopan-santun tak perlu ditinggalkan1sejauh untuk etika pergaulan bukan untuk menyerahkan1putusan yang berarti pasif tidak responsif dalam1proses pengambilan keputusan.
Item Type: | Monograph (Laporan Penelitian) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB 305 42 Uta w 1 | ||||||||
Uncontrolled Keywords: | Wanita, Interpretasi, Sopan Santun, Wacana, Pengambilan Keputusan | ||||||||
Subjects: | H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman | ||||||||
Divisions: | Unair Research > Research Center | ||||||||
Creators: |
|
||||||||
Depositing User: | indah rachma cahyani | ||||||||
Date Deposited: | 22 Apr 2022 02:00 | ||||||||
Last Modified: | 22 Apr 2022 02:00 | ||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/115764 | ||||||||
Sosial Share: | |||||||||
Actions (login required)
View Item |