Kontradiksi Globalisasi Antara Pelestarian Lingkungan dan Konsumerisme: Perilaku Konsumsi Masyarakat Perkotaan - Kelas Menengah Dalam Mengelola Limbah Padat Di Surabaya

Diah Arimbi, - (2018) Kontradiksi Globalisasi Antara Pelestarian Lingkungan dan Konsumerisme: Perilaku Konsumsi Masyarakat Perkotaan - Kelas Menengah Dalam Mengelola Limbah Padat Di Surabaya. Laporan Penelitian. UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA.

[img] Text
2022_03_17_14_01_04.pdf

Download (5MB)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Tujuan dari proyek ini adalah untuk mempelajari interaksi manusia dan lingkungan di Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia. Kami akan berfokus pada perilaku kelas menengah, karena seperti yang akan dirinci dalam tinjauan literatur di bawah, kelas menengah adalah kelas sosial yang paling rentan terhadap dampak globalisasi lingkungan. Perubahan global tersebut menghasilkan dua hasil yang bertentangan. Di sisi negatif, model global (dari negara-negara Barat, namun misalnya juga dari negara berkembang seperti China) merangsang pola konsumsi boros.Indonesia Juga mengikuti tren mode dunia, lebih suka mengutamakan mobil dari pada transportasi alternatif, lebih memilih menggunakan AC (dianggap 'modem') daripada menggunakan cara alami pendinginan rumah, dan sebagainya. Di sisi positif, contoh-contoh environmentalisme global juga memberikan dampak pada kelas menengah Indonesia dan merangsang mereka untuk berperilaku dengan cara yang ramah lingkungan. model seperti perilaku pro-lingkungan dapat berasal dari wacana Iingkungan, tapi juga mungkin berasal dari agama Islam atau agama lain. Pertanyaan utama yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana masyarakat urban kelas menengali Indonesia mempertimbangkan pengaruh global yang bertentangan dari pemborosan konsumsi dan perawatan lingkungan. Penelitian ini sangat penting untuk memahami interaksi manusia dan lingkungan pada tingkat teoritis. Hasil penelitian ini juga akan menambah pemahaman komparatif dari efek pertumbuhan ekonomi. Dan pada akhirnya penelitian ini akan menghasilkan wawasan praktis yang dapat digunakan untuk membangun kesadaran dan aksi lingkungan di Indonesia.Menggunakan metode kualitatif observasi dan random sampling (mendalam, wawancara terbuka dan kelompok diskusi terarah) di wilayah di Surabaya, penelitian ini akan mengambil waktu selama 3 tahun karena sebuah penelitian longitudinal memerlukan data kualitatif dananalisis yang banyak. Kemudian penelitian ini menjadi multi-tahun 2017-2020. Target temuan dari penelitian ini adalah perilaku konsumtif masyarakat urban kelas menengah di Surabaya dan bagaimana kelas sosial ini melakukan negosiasi antara lingkungan hidup dan konswnerisme. Penelitian ini merupakan pelopor karena studi ini akan memperhitungkan bagaimana masyarakat urban kelas menengah mengatasi limbah mereka terutama limbah padat, sebagai hasil dari konsumsi dan kesadaran mereka terhadap lingkungan hidup. Temuan penting lainnya adalah model konstunsi dan pengatasan serta pengelolaan limbah masyarakat kelas menengah. Khusus untuk tahun 2018 ini (tahun ke 2 dari 3 tahun, mulai 2017 sampai 2019), fokus penelitian ini adalab melihat pengaruh kelas dalam perilaku konsumtif dan kesadaran akan lingkungan. Bagaimanakan perlaku individu yang berasal dari kelas sosial yang berbeda melakukan praktek yang berbeda dan bagaimana kelas menjadi penentu perbedaan perilaku terkait akan menjadi focus untuk tahun ke 2 ini. Aspek yang paling inovatif dari penelitian ini adalah pilihan untuk mempelajari dialektika antara tren Envirotunentalisme global yang kontradiktif dan konsumerisme dari kelas menengah. Studi yang ada tentang konsumsi kelas menengah di Indonesia (mis Robison 1996; Tanter & Young 1990) tidak berfokus pada konsekuensi lingkungan dari gaya-gaya konsumstif tersebut. Studi yang ada tentang lingkungan terlalu banyak mengabaikan Indonesia, yang merupakan kesalahan serius. Sebagai negara terbesar keempat di dunia, terletak di salah satu bagian yang paling dinamis di dunia, Asia Tenggara, Indonesia seharusnya menjadi perhatian utama untuk studi lingkungan di negara berkembang dalam segala situasi. Penelitian ini juga inovatif dalam penyengajaannya menggunakan pendekatan historis, sebagai prasyarat yang diperlukan untuk studi lingkungan. Mempelajari sejarah bukanlah tujuannya ,seperti yang sering terjadi, tetapi ini sangat diperlukan untuk menguji keberlanjutan lembaga kontemporer.

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KKB KK-2 LP 51/19 Kon
Subjects: H Social Sciences
Divisions: 12. Fakultas Ilmu Budaya > S2 Kajian Sastra dan Budaya
Creators:
CreatorsNIM
Diah Arimbi, -UNSPECIFIED
Depositing User: Agung BK
Date Deposited: 22 Apr 2022 02:44
Last Modified: 22 Apr 2022 02:45
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/115788
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item