Pengembangan Model Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Transcultural Nursing Terhadap Pemberian Asi Ekslusif Pada Suku Madura

Esti Yunitasari and AH Yusuf and Andri Setiya Wahyudi (2018) Pengembangan Model Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Transcultural Nursing Terhadap Pemberian Asi Ekslusif Pada Suku Madura. Laporan Penelitian. UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished)

[img] Text (FULL TEXT)
KKC KK LP 19 Yun p.pdf

Download (18MB)
Official URL: http://www.lib.unair.ac.id

Abstract

ASI (Air Susu Ibu) eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi tanpa ada makanan tambahan yang lain sampai bayi berusia 6 bulan. Makanan tambahan lain yang dimaksud dalam hal ini dapat berupa cairan (susu formula, segala buah, air teh, madu) maupun makanan padat seperti halnya pisang, pepaya, bubur, biskuit dan hal lain yang sejenis. Capaian ASI eksklusif di Indonesia belum mencapai angka yang diharapkan yaitu sebesar 80%. Berdasarkan laporan SDKI tahun 2012 pencapaian ASI eksklusif adalah 42%. Laporan dari Dinas Kesehatan provinsi Jawa Timur tahun 2013, cakupan pemberian ASI 0-6 bulan hanyalah 54,3% (Pusdatin, 2015) Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan petugas kesehatan agar bayi mendapatkan ASI Eksklusif seperti poster, penyuluhan, kunjungan rumah pada ibu paska bersalin, namun pada kenyataannya masih terdapat ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif pada anaknya. Alasan yang dikemukakan tersebut salah satunya adalah karena faktor budaya. Echongi adalah kebiasaan suku madura dalam pemberian makanan pada bayi bart, lahir dengan memberikan makanan berupa pisang dan lontong yang dilumatkan. Hal ini merupakan .kebiasaan dan menjadi adat pada perawatan bayi baru lahir dalam pemberian nutrisi. Echongi tersebut masih terjadi sampai hari ini terutama pada suku madura di pedalaman, yaitu 100% bayi baru lahir diberikan pisang dan lontong beberapa saat setelah lahir. Pemberian Makanan Pendamping (MP)-ASI dini pada dasarnya dapat menyebabkan risiko terhadap gangguan kesehatan. Risiko yang langsung terjadi pada saat bayi diberikan MP-ASI dini yaitu diare, gangguan pencernaan, imunitas yang rendah sehingga sering sakit, kurang gizi. Risiko jangka panjang pemberian MP-AS1 dini ini adalah Obesitas, Hipertensi, Ateroskerosis, dan alergi makanan. ASI Eksklusif memiliki kontribusi yang besar terhadap tumbuh kembang dan daya tahan tubuh anak. Anak yang diberi ASI Eksklusif akan tumbuh dan berkembang secara optimal dan tidak mudah sakit.Hal tersebut sesuai dengan beberapa kajian dan fakta global. Kajian global "The Lancet Braestfeeding Series, 2016 telah membuktikan 1) Menyusui Eksklusif menurunkan angka kematian karena infeksi sebanyak 88% pada bayi berusia kurang dari 3 bulan, 2) Sebanyak 31,36% (82%) dari 37,94% anak sakit, karena tidak menerima ASI Ekslusif.

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KKC KK LP 19 Yun p
Uncontrolled Keywords: Asi Ekslusif
Subjects: R Medicine > RJ Pediatrics > RJ101 Child Health. Child health services
Divisions: 13. Fakultas Keperawatan > Keperawatan Maternitas & Anak
Creators:
CreatorsNIM
Esti YunitasariUNSPECIFIED
AH YusufUNSPECIFIED
Andri Setiya WahyudiUNSPECIFIED
Depositing User: Andri Yanti
Date Deposited: 23 Apr 2022 03:26
Last Modified: 23 Apr 2022 03:26
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/115841
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item