Diversifikasi Bakteri Asam Laktat Penghasil Bakteriosin Sebagai Feed Additive Untuk Memodulasi Immunoglobulin Dan Peningkatan Performan Produksi

Widya Paramita Lokapirnasari and Adriana Monica Sahidu and Lilik Maslachah (2018) Diversifikasi Bakteri Asam Laktat Penghasil Bakteriosin Sebagai Feed Additive Untuk Memodulasi Immunoglobulin Dan Peningkatan Performan Produksi. Laporan Penelitian. UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished)

[img] Text (FULL TEXT)
KKC KK LP 24-19 Lok d.pdf

Download (6MB)
Official URL: http://www.lib.unair.ac.id

Abstract

Sesuai dengan UU no 18 tahun 2009 juncto no 41 tahun 2014 tentang peternakan dan kesehatan hewan pasal 22 ayat 4C yang menyebutkan bahwa melarang menggunakan pakan yang dicampur hormon tertentu dan/atau antibiotic imbuhan pakan. Antibiotic Growth-promotor (AGP) diindikasikan mcmiliki efek negatif antara lain dapat menimbulkan residu dalam daging dan produk hewani lainnya, resistensi bakteri tcrhadap antibiotik serta terjadinya resistensi silang antara antibiotika dalam satu golongan. Pemberlakuan peraturan larangan penggunaan AGP tersebut harus diikuti dengan jaminan ketersediaan alternatif penggantinya. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan pengembangan penelitian yang bertujuan untuk mcnghasilkan alternatif pengganti AGP. Indonesia memiliki diversitas hayati yang tinggi termasuk diantaranya diversitas bakteri yang berpotensi memproduksi bakteriosin sehingga keanekaragaman bakteri ini perlu dieksplorasi potensinya untuk dikembangkan serta diaplikasikan pada ternak sebagai sumber probiotik. Tujuan jangka panjang yang akan dicapai pada penclitian ini adalah menghasilkan produk probiotik bakteri asam laktat (BAL) yang memiliki kemampuan menghasilkan bakteriosin, serta mampu berperan sebagai probiotik karena memiliki ketahanan terhadap keasaman, garam empedu serta aktivitas bakteriosin terhadap bakteri patogen serta meningkatkan produk temak yang aman dikonsumsi untuk menunjang ketahanan pangan. Target khusus yang ingin dicapai adalah menghasilkan probitik BAL yang berfungsi sebagai alternatif pengganti Antibiotic Growth-pronzotor (AGP) yang memiliki kemampuan menghasilkan bakteriosin, memiliki ketahanan terhadap keasaman, garam empedu, memiliki kemampuan terhadap bakteri patogen, serta meningkatkan imunitas pada ternak. Metode tahun kedua yang digunakan dalam pencapaian tujuan penclitian ini terdiri dari 5 tahap: Identifikasi gen pengkode 16S DNA: 1.Isolasi DNA. 2.Amplifikasi DNA dengan PCR isolasi bakteri asam laktat (BAL) yang menghasilkan bakteriosin, 3. Sequencing. 4. Phylogenetic tree, 5. uji antibiotica sensitivity test. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat dihasilkan probiotik yang berperan sebagai alternatif pengganti Antibiotic Growth-promotor (AGP) yang aman digunakan untuk ternak dan hasil produksinya yang akan dikonsumsi oleh manusia. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dicapai pada tahun kedua dari rencana tiga tahun maka dapat disimpulkan bahwa: dapat diidentifikasi gen pengkode 16S DNA isolat bakteri asam laktat, dapat dihasilkan phylogenetic tree berdasarkan susunan nukleotida pada genom 16S DNA, dapat dibuktikan adanya bakteriosin yang dihasilkan oleh isolat BAL, dapat dibuktikan kemampuan bakteriosin dari isolat bakteri asam laktat terhadap bakteri enteric pathogen Eschericia coli dan Staphylococcus aureus.

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KKC KK LP 24-19 Lok d
Uncontrolled Keywords: Probiotic, phylogenetic tree, Eschericia coli, Staphylococcus aureus
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > SF811-909 Veterinary medicine of special organs, regions, and systems
Divisions: 06. Fakultas Kedokteran Hewan > S3 Sains Veteriner
Creators:
CreatorsNIM
Widya Paramita LokapirnasariUNSPECIFIED
Adriana Monica SahiduUNSPECIFIED
Lilik MaslachahUNSPECIFIED
Depositing User: Andri Yanti
Date Deposited: 23 Apr 2022 03:44
Last Modified: 23 Apr 2022 03:44
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/115842
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item