Perbudakan Di Kota Surabaya Pada Abad Ke-19

Purnawan Basundoro, - and Muryadi, - (2002) Perbudakan Di Kota Surabaya Pada Abad Ke-19. Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian Universitas Airlangga, Surabaya. (Unpublished)

[img] Text (Laporan Penelitian)
KKB 306.362 BAS P.pdf

Download (3MB)
Official URL: http:/www.lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini secara ringkas ingin merekonstruksi sejarah perbudakan di kota Saurabaya pad a abad ke~ 19. Adapun inti permasalahan dari penelitian ini antara lain pertama, bagaimana bentuk dan tradisi perbudakan di Indonesia pad a umumnya dan di kota Surabaya pada khususnya pada abad ke·1 9. Siapa saja pendukung tradisi tersebut, serta dari mana asal para budak yang berada di kota Surabaya pada waktu itu. Kedua, permasalahan paling utama dalam penelitian ini adalah bagaimana kehidupan para budak di kota Surabaya, mengingat bahwa mereka adalah orang-orang yang tanpa kemerdekaan? Adapun tujuan penelitian ini adalah pertama, untuk merekonstruksi sebuah proses sejarah perbudakan yang pernah berlangsung di kota Surabaya pad a abad ke-1 9. Oi daJamnya akan dilihat bagaimana tradisi perbudakan di sana berlangsung sekaligus melihat proses dinamika kehidupan mereka. Kedua, dari sudut akademis penelitian ini akan menghasilkan sebuah wacana ten tang sejar~h perbudakan yang pernah terjadi di Indonesia khususnya di kota Surabaya Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode penelitian sejarah, yang langkah-Iangkahnya meliputi empat tahapan kerja. Pertama heuristik, adalah sebuah upaya untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah atau dokumen yang diperlukan. Kedua adalah melakukan kritik. Kritik dilakukan terhadap semua sumber yang sudah diperoleh. Kritik sumber ini mempunyai dua aspek yaitu kritik ekstern dan kritik intern. Tahapan ketiga ialah interpretasi .Tahapan terakhir adalah penulisan atau hisloriografi. Perbudakan merupakan fenomena universal yang terjadi di hampir seluruh kawasan dunia. Oapat dikatakan fen omena tersebut merupakan bag ian dari hukum alam di mana manusia ternyata dilahirkan dalam status sosial yang tidak sarna. Ada manusia yang dilahirkan dengan status sosial tinggi ada yang dilahirkan dalam status sosial yang rendah. Biasanya perbudakan terjadi antara manusia yang bestatus sosial tingg; memperbudak manusia yang berstatus sosial rendah. Fenornena perbudakan di Indonesia telah terjadi jauh sebelurn bangsabangsa Barat datang ke wilayah ini. Pada umumnya raja-raja yang berkuasa di berbagai daerah di kepulauan Nusantara memiliki budak yang jumlah ratusan. Para budak in; hidup di bawah perintah para. pemilik mereka. Mereka babas diperjualbelikan oleh para pemilik dan bebas dipekerjakan di berbagai lapangan pekerjaan tanpa menerima bayaran. Sejarah perbudakan di berbagai wilayah di kepu/auan Nusantara menga/ami pasang surut. Bahkan vae sendiri pernah me/arang perbudakan, tetapi vae sendiri ternyata juga mempraktekan perbudakan untuk membantu pekerjaan-pekerjaan mereka. Asa/-usu/ perbudakan di kota Surabaya sampai saat ini masih sulit untuk dilacak, mengingat terbatasnya sumber sejarah. Kehidupan para budak di kota ini baru diketahui untuk periode abad ke-19 berdasarkan laporan-Iaporan dari pemerintah k%nial Belanda. Secara umum kehidupan mereka sangat memprihatinkan, penuh dengan siksaan, dan perlakukan yang tidak manusiawi. Namun demikian, ada juga sisi-sisi "terang- dari kehidupan mereka. Perbudakan di kota Surabaya ikut surut bersamaan dengan pelarangan terhadap praktek perbudakan di seluruh wilayah Indonesia pada tahun 1859.

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KKB 306.362 BAS P
Uncontrolled Keywords: budak, abad XIX, Surabaya
Subjects: P Language and Literature
Divisions: Unair Research
Creators:
CreatorsNIM
Purnawan Basundoro, -NIDN0027057501
Muryadi, --
Depositing User: indah rachma cahyani
Date Deposited: 25 Apr 2022 03:34
Last Modified: 25 Apr 2022 03:34
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/115880
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item