Pranawa, - (1987) Uji Klinik Trimetoprim-Sulfametopirazin Pada Penderita Infeksi Saluran Kemih: Penelitian Prospektif pada 20 Penderita. Laporan Penelitian. Fakultas Kedokteran. (Unpublished)

Text (LAPORAN PENELITIAN) KK 616.620 7 Pra u.pdf Download (69MB)

Abstract

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan keadaan yang tidak jarang dijumpai dalam praktek kedokteran. Mas.Mlah pengobatan disamping masalah lain yang berkaitan dengan ISK seperti epidemiologi, diagnosa, penentuan lokasi infeksi serta faktor penyulit masih tetap menarik untuk dibahas. Infeksi pertama atau infeksi tanpa penyulit biasanya masih mudah diobati dengan beberapa jenis antimikroba. Sebaliknya infeksi dengan penyulit atau infeksi berbilang sering menimbulkan masalah dalam pengobatan. Lama pengobatan serta dosis yang kurang tepat sering pula merupakan penyebab kegagalan pengobatan (Kunin, 1979). Lama pengobatan yang luzim diberikan adalah berkisar antara 5 - 21 hari (Bailey dkk., 1977) . Perhatian yang cukup besar diberikan terhadap pemakaian antimikroba dosis tunggal untuk menanggulangi infeksi akut tanpa penyulit, karena murah, aman dan cukup efoktif tanpa resiko kelupaan makan obat yang sering terjadi bila gojala sudah hilang ( Lubis, 1985 ). Kombinasi trimetoprin dan sulfonamid telah secara luas dipakai untuk pengobatan berbagai infeksi (TABEL I). Terdapat beberapa macam sulfonamid yang dipergunakan. Kombinasi trimetoprin dan sulfamotoxazdi moeupakan kombinasi yang pertama kali dipakai. Kemudian dicoba pula kombinasi dengan derivat sulfonamid yang lain dengan tujuan mendapatkan kombinasi yang seideal mungkin. Selain tujuan tersebut masalah timbulnya resistensi kuman mendorong usaha pencarian obat-obat baru (Setokusumo, 1980). Salah satu kombinasi adalah trimetoprim-sulfametopirazin (TMP-SMP). Sulfatopirazin adalah suatu sulfonamid yang bersifat long acting.

Actions (login required)

View Item