Setiono Diran, - (1986) Penggunaan Hyperthermia Dalam Radiotherapi. Laporan Penelitian. Fakultas Kedokteran. (Unpublished)
Text (LAPORAN PENELITIAN)
KK 616-075 7 DIR P.pdf Download (5MB) |
Abstract
Telah dikenal berbagai cara pengobatan Kanker a.l. Yang paling kuno ialah Operasi kemudian disusul dengan radiotherapi dengan berbagai peralatan yang baru yang selalu berkembang dan selanjutnya Chemotherapy yang juga relative masih baru kurang lebih 3 dasa warsa terakhir, kemudian disusul dengan immunotherapy yang masih baru dan baru berkembang. Kini kami akan sedikit mengulas penggunaan Hyperthermia juga dalam hubungan pengobatan kanker. Namun sesungguhnya hyperthermia sudah lama digunakan dalam kedokteran yaitu : 1. Dalam berbagai kegunaan dibidang Physiotherapy : Yaitu pengobatan : Myositis, fibrositis, bursitis, arthralgis, rheumatism, osteoarthrosis, fibrotendinitis, muscular spasm, lumbago, tension headache, tennis. elbow, stiff shoulder dan lain-lain yang pada umumnya berhubungan dengan rasa nyeri local yang dasar-dasar pemikirannya be¬lum sangat dimengerti, namun ada hubungannya dengan perbai kan vascularisasi setempat dengan adanya vasodilatasi dan menghilangkan bahan toxis yang ada dan terjadilah effek analgetik.2 Disamping itu juga digunakan pada therapi beberapa penyakit infeksi pada masa sebelum diketemukan antibiotika. Yaitu : furunculosis yang luas, carbuncle hydradenitas, sinusitis terutama yang chronis, parotitis epidemica, orchitis, epidedimitis, periantailfistel, endometritis, cistitis dan lain-lain. Disini secara tidak langsung sudah dirasakan adanya effek bacteriostatik atau cell kill, namun keburu datang antibiotic hingga penelitian kearah itu terhenti. Masih ada penggunaan lagi untuk berbagai pengobatan a.1. : Luka operasi yang sukar sembuh, luka yang banyak mengeluarkan cairan, luka-luka yang chronis. Mula-mula pada tahun 1851 Jacques Arsene D' Arseval dari Peran cis mengadakan penelitian menggunakan gelombang frequency tinggi. Di tahun 1907 ahli physica dari Jerman Carl F.Nagelschmidt menggunakannya untuk kegunaan dalam kedokteran. Pada 1907 Dr. Giovanella memperkenalkan hyperthermia untuk perfusion. 1927 Westermak mendemonstrasikan alat diathermy immersion de¬ngan water-bath. Kemudian disusul satu demi satu oleh ahli - ahli lainnya yaitu : Selawary 1968, Creech 1957, Crile 1962 , Overgaard-Overgaard 1972, Rohdenberg-Wizenberg 1971, Ben Hur 1974, Dietzel 1974, Hahn 1974, Stehlin 1975, Thrall 1975, Steward-Denekamp 1977, Field 1977, Dewey 1977, Hill & Fowler 1977, Marmor 1977, Cosset 1981 memperkenalkan Interstitial hyperthermy. RSUD Dr, Soetomo menggunakan hyperthermy 1979.
Item Type: | Monograph (Laporan Penelitian) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KK 616.075 7 Dir p | ||||
Uncontrolled Keywords: | Hyperthermia, Radiotherapi | ||||
Subjects: | R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > Including massage, exercise, occupational therapy, hydrotherapy, phototherapy, radiotherapy, thermotherapy, electrotherapy | ||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Radiologi | ||||
Creators: |
|
||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | ||||
Date Deposited: | 28 Apr 2022 05:22 | ||||
Last Modified: | 28 Apr 2022 05:22 | ||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/115994 | ||||
Sosial Share: | |||||
Actions (login required)
View Item |