Manfaat Suplementasi Minyak Jagung untuk Meningkatkan Kekebalan serta Mengantisipasi Terhambatnya Pertambahan Berat Badan Akibat Vaksinasi Tetelo pada Anak Ayam Ras

Hana Eliyani, M.Kes., Drh and Soeharsono, M.Si.. Drh and Thomas V. Widivanto, Drh (1998) Manfaat Suplementasi Minyak Jagung untuk Meningkatkan Kekebalan serta Mengantisipasi Terhambatnya Pertambahan Berat Badan Akibat Vaksinasi Tetelo pada Anak Ayam Ras. Laporan Penelitian. LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA. (Unpublished)

[img] Text (FULLTEXT)
KKC KK 571.96 Eli m 2.pdf

Download (4MB)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penyakit tetelo masih sering timbul pada peternakan ayam yang sudah divaksinasi secukupnya. Namun, vaksinasi dapat mengakibatkan dampak negatif berupa terjadinya hambatan pertambahan berat badan pada unggas ataupun kurang tercapainya tingkat kekebalan tubuh yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah manfaat pemberian minyak minyak jagung guna mengatasi dampak negatif vaksinasi tersebut di atas. Diduga kuat bahwa minyak jagung mengandung asam linoleat dan linolenat yang berpengaruh kuat terhadap metabolisms tubuh dan mekanisme keradanean. Delapan puluh ekor ayam DOC galur CP 707 digunakan sebagai hewan coba.. Satu kelompok divaksinasi hari ke empat sedangkan kelompok lainnya divaksinasi had ke tujuh. Masing-masing kelompok terbagi lagi menjadi lima kelompok kecil. Pembagian ini berdasarkan pada perlakuan pakan dengan suplementasi minyak jagung 0 (P1); 3,5 (P2); 7(P3) dan 10,5% (P4). Satu kelompok tanpa diberi minyak jagung dan tanpa vaksinasi (P0) dijadikan sebagai kelompok kontrol. Pakan percobaan tersebut diberikan dengan dua cara yakni dengan pola pemberian pakan sebelum vaksinasi (s) dan pola pemberian pakan sebelum dan sesudah vaksinasi (ss). Pakan basal yang dipergunakan memiliki kode CP 511 produksi PT. Charoen Pokphand. Setiap satu minggu dihitung dari saat hewan coba divaksinasi, dilakukan penimbangan berat badan. Pada saat yang sama juga dikoleksi sampel darah yang di ambil melalui jantung atau vena brachialis. Sampel darah di pisahkan serurnnya kemudian ditentukan titer HI- nya. Data diambil minggti pertama dan kedua setelah vaksinasi. Data Pertambahan berat badan dan titer HI (GMT) yang, terhimpun, selanjutnya di analisis dengan anova dua arah. Jika dijumpai adanya perbedaan antara perlakuan, uji dilanjutkan dengan Duncan pada tingkat kepercayaan 5 persen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian suplementasi minyak jagung berpengaruh balk terhadap pertambahan berat badan maupun titer antibodi terutama jika diberikan sebelum vaksinasi dilakukan. Kemampuan minyak jagung mengatasi hambatan pertambahan berat badan hanya diperlihatkan pada suplementasi minyak jagung 7% (P3). Pertambahan berat badan yang dicapai pada minggu kedua adalah 516,46 gram atau 16,6% lebih tinggi dari kelompok tidak divaksin dan tanpa suplementasi (PO). Namun demikian, pengaruh suplementasi minyak jagung terhadap kekebalan tubuh terlihat sangat nyata. Satu minggu setelah ayam yang divaksinasi hari ke empat, kelompok P3, P2,P4 dan P 1 memiliki titer antibodi masing-masing 149,6; 105,93; 81,7 dan 68,71. Sedangkan kelompok tidak divaksin dan tanpa minyak jagung (PO) memiliki titer antibodi 63,09. Pada ayam yang divaksinasi hari ketujuh, kelompok P4 dan P2 memilki titer antibodi 105,9 dan 68,79. Angka ini lebih tinggi dibandingkan kelompok PO, P3 dan P1 setelah satu minggu hanya mencapai 63,10; 40,97 dan 37,58. Minggu kedua setelah vaksinasi tampak terjadi penurunan titer antibodi pada semua kelompok hewan coba. Titer Hlnya berkisar antara 26,6 hingga 44,69 point, dan titer antibodi kelompok kontrol (P0) adalah 13,35. Walaupun demikian, kelompok yang memperoleh suplementasi minyak jagung tetap memiliki titer antibodi lebih tinggi dibandingkan kelompok tidak divaksinasi dan tanpa minyak jagung (P0). Suplementasi minyak jagung pada kadar 3,5; 7 ataupun 10,5% tidak dapat dimanfaatkan sekaligus untuk mengatasi dua dampak negatif akibat vaksinasi. Hal ini disebabkan karena pengaruhnya hanya sangat nyata untuk meningkatkan kekebalan tubuh tetapi tidak sepenuhnya mampu menghambat turunnya berat badan ayam. Pemberian minyak jagung sebanyak 3,5% yang kaya asam linoleat tetap disarankan jika ayam akan divaksinasi pada umur empat ataupun tujuh hari karena mampu meningkatkan kekebalan tubuh.

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KKC KK 571.96 Eli m
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > SF811-909 Veterinary medicine of special organs, regions, and systems
Divisions: 06. Fakultas Kedokteran Hewan > Anatomi Veteriner
Creators:
CreatorsNIM
Hana Eliyani, M.Kes., DrhUNSPECIFIED
Soeharsono, M.Si.. DrhUNSPECIFIED
Thomas V. Widivanto, DrhUNSPECIFIED
Depositing User: Sulistiorini
Date Deposited: 27 Apr 2022 05:27
Last Modified: 27 Apr 2022 05:27
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/116034
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item