Arief Witjaksono
(1995)
Gambaran Kedalaman Bilik Mata Depan Bagian Tepi Pada Penderita Hipermetropia Di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Laporan Penelitian.
Fakultas Kedokteran.
(Unpublished)
Abstract
Bilik mata depan yang terletak diantara endotel kornea disebelah anterior dan iris serta pupil disebelah posterior mempunyai kedalaman yang berbeda-beda pada tiap orang. Kedalaman bilik mata depan pada orang normal rata-rata 3,5 mm (10). Kedalaman bilik mata depan ditentukan oleh keadaan anatomi yaltu antara lain ukuran bola mata yang relatif lebih kecil dari rata-rata mata normal, posisi lensa, tebal lensa, kurvatura anterior lensa dan ketebalan iris, disamping itu umur juga mempengaruhi kedalaman bilik mata depan (4, 6, 9). Priestley Smith (1891) mengemukakan adanya hubungan antara bilik mata depan yang sempit dengan
penyakit glaukoma akut sudut tertutup. Dengan menggunakan
Lindstedt's apparatus Rosengren (1931, 1950) menunjukkan
bahwa bilik mata depan yang dangkal merupakan suatu
predisposisi terjadinya glaukoma akut. Penelitian yang
dilakukan oleh Ragnar Tornquist (1956) menyatakan bahwa
kedalaman bilik mata depan pada penderita glaukoma akut
sudut tertutup berkisar antara' 1 mm 2,7 mm dengan angka rata-rata 1,61 mm. (6, 7, 12). Pada penderita hipermetropia diketahui adanya kecenderungan untuk mendapat serangan glaukoma akut sudut tertutup. Hal ini berhubungan dengan keadaan sumbu mata yang lebih pendek dari mata normal terutama pada hipermetropia aksial, sehingga bilik mata depan menjadi lebih dangkal dibandingkan dengan mata normal, dan ini merupakan predisposisi terjadinya serangan glaukoma akut sudut tertutup. (2, 4). Ronald F. Lowe pada tahun 1970
Actions (login required)
|
View Item |