Kajian Efek Terapi Antibodi Anti-Inhibin pada Hewan Spesies Sama Terhadap Timbulnya Antibodi Anti-Idiotipik

Herry Agoes Hermadi, M.Si., Drh. and Suwarno, MSi., Drh and Kusnoto, Drh. (2003) Kajian Efek Terapi Antibodi Anti-Inhibin pada Hewan Spesies Sama Terhadap Timbulnya Antibodi Anti-Idiotipik. Laporan Penelitian. LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA. (Unpublished)

[img] Text (FULLTEXT)
KKC KK 571.967 7 Her k.pdf

Download (960kB)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Upaya pengembangan populasi dan peningkatan produksi ternak, antara lain dapat dilakukan melaiui teknik superovulasi dengan menggunakan preparat hormon PMSG. Namun pada kenyataannya, pemakaian PMSG dalam waktu lama rnenimbulkan efek samping berupa sistik folikel sebagai akibat stimulasi yang berkepanjangan terhadap ovarium. Sebagai alternatif pengganti hormon PMSG telah banyak dilakukan penelitian dengan menggunakan antibodi anti-inhibin. Penelitian ini bertujuan: l) Untuk membuktikan pemberian antibodi anti-inhibin pada spesies yang sama (dari kelinci ke kelinci) secara berulang tidak memicu pembentukan antibodi anti-idioipik; 2) Untuk membuktikan bahwa pemberian antibodi anti-inhibin pada spesies yang sama (dari kelinci ke kelinci) secara berulang tidak menekan jumlah imunoglobulin total. Sebagai hewan coba digunakan kelinci jantan lokal umur 10 minggu yang diberi perlakuan secara serial menjadi 4 kelompok perlakuan. Kelompok_ 1 (serial 1), diinjeksi dengan antibodi anti-inhibin pada pengenceran 1: 10 secara subkutan dengan dosis 0,5 ml/ekor sebanyak satu kali; Kelompok II (serial II) , pada dosis yang sama dengan injeksi sebanyak dua kali; Kelompok III (serial III), sebanyak tiga dan Kelornpok IV (serial IV), empat kali. Interval pemberian adalah 2 minggu. Sebelurn injeksi berikutnya dilakukan, semua kelinci diambil darahnya untuk pengukuran parameter pada setiap serial. Dua minggu pasca penyuntikan antibodi anti-inhibin dilakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan terhadap adanya antibodi anti¬idiotipik. Pemeriksaan AAIn (sebagai antigen) dilakukan dengan uji ELISA tak langsung, dan pemeriksan kadar uji imunoglobulin total dilakukan dengan uji ELISA langsung. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji Anova untuk pengujian antibodi anti-idiotipik dan jumlah imunoglobulin total, serta uji t untuk pengujian kesamaan antigenik dari Statistical Product and Service Solutions(SPSS) rel. 10 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian antibodi anti-inhibin kelinci secara berulang tidak memicu pembentukan antibodi anti-idioipik dan tidak menekan kadar imunoglobulin total.

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KKC KK 571.967 7 Her k
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > Including veterinary genetics, ethology, anatomy, physiology, embryology, pathology
Divisions: 06. Fakultas Kedokteran Hewan > Ilmu Kedokteran Hewan Dasar
Creators:
CreatorsNIM
Herry Agoes Hermadi, M.Si., Drh.UNSPECIFIED
Suwarno, MSi., DrhUNSPECIFIED
Kusnoto, Drh.UNSPECIFIED
Depositing User: Sulistiorini
Date Deposited: 09 May 2022 01:35
Last Modified: 09 May 2022 01:35
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/116120
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item