Penyembuhan Patah Tulang

Peter Agus, - (1989) Penyembuhan Patah Tulang. Laporan Penelitian. FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI. (Unpublished)

[img] Text (LAPORAN PENELITIAN)
KK 617.15 Agu p.pdf

Download (5MB)

Abstract

Perawatan patah tulang telah diketahui sejak zaman dahulu akan tetapi perawatan patah tulang yang benar fiejak teknik pemakaian radiografi digunakan secara adekwat yaitu beberapa tahun setelab penemuan x'rays tahun 1895. Pada tahun 1923, Smith melakukan penelitian secara arkeologi terhadat mummi yang ditemukan denzan patah tulang yang masih terpasang splint yang berumur 47 abad yang lalu.H al ini dapat dimengerti bahwa untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sa kit tersebut mereka menggunakan splint untuk immobilisasi agar lebih cepat terjadi penyembuhan patah tulang. Pengetahuan mengenai penyembuhan patah tulang masih belum diketahui sampai abad ke17. Volcher Coiter (1659 ) didalam bukunya "De Ossibus Infantis" menerangkan tentang kerangka manusia dan pertumbuhan tulang panjang yang terletak pada kedua ujungnya. Clopton Hovers ( 1691 ) menerangkan masalah arsitektur dan nutrisi tulang didalam bukunya "Osteologia Nova" atau " Some Observation on Bones". John Eunter melakukan bone graft dengan ymerraki tulang ayam dan menerangkan pula menzenai tahapan penyembuhan tulang secara morfologi menjadi fase. hematum, metaplasia jarinzan, kallus lunak, kallus keras dan fase remodelling. Pengetahuan tentang penyembuhan tulang makin berkembanz lagi dengan adanya antiseptik, bedah oleh Lister tahun 1867, penemuan mikroskop, sistem pengecatan jaringan , fisiologi tulang, analisa biokimia pada jaringan keras dan mulai dipelajari sifat mekanik dari jaringan keras. Johannes Mnaler (1836 ) menerangkan bahwa jaringan tulang rawan berasal dari jaringan mesenchym, John Goodsir menyatakan bahwa terdapat sel - sel tertentu pada periosteum melepaskan substansi hyalin. Virchow (1851) menyebut substansi hyalin yanz dihasilkan oleh sel-sel tertentu pada periosteum tersebut sebagai " osteoid " sedangkan Gegenbauer pada tahun 1864 menyebut sel -sel pembentuk tulang rawan tersebut sebagai "osteoblast. Kolliker (1873) menemukan sel sel dengan inti banyak yang disebut sebagai " osteoclast ". Julius Wolff, proffesor dalam bidang ilmu bedah tulanz di Berlin pada tahun 1892 mengadakan koreksi-koreksi fundamental terhadap pengetahuan penyembuhan tulang yang terkenal dengan " Wolff Law ". Dalam mempelajari penyembuhan patah tulang, para sarjana terus melakukan penyelidikan dengan berbazai alat sehingga untuk mengerti akan penyembuhan tulang memerlukan pengetabuan mengenai anatomi:dan histofisiologi tulang, histogenesis tulang, ossifikasi/mineralisasi tulang, tahap - tahap penyembuhan tulang dan kapan penyembuhan tulang terjadi

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KK 617.15 Agu p
Uncontrolled Keywords: Patah Tulang
Subjects: R Medicine > RD Surgery > RD701-811 Orthopedic surgery
Divisions: 02. Fakultas Kedokteran Gigi > S1 Kedokteran Gigi
Creators:
CreatorsNIM
Peter Agus, --
Depositing User: Tatik Poedjijarti
Date Deposited: 09 May 2022 04:46
Last Modified: 09 May 2022 04:46
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/116129
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item