Hendy Hendarto and Suhatno and Fedik A Rantam (2012) Transplantasi Alogenik Sel Punca Sumsum Tulang Untuk Perbaikan Folikulogenesis dan Hasil Fertilisasi pada Tikus Model Kegagalan Ovarium dengan Pemberian Cisplatin. Laporan Penelitian. UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA. (Unpublished)
Text (FULL TEXT)
KKC KK LP 13 Hen t.pdf Download (3MB) |
Abstract
Pendahuluan: Infertilitas merupakan salah satu konsekuensi kemoterapi pada wanita penderita kanker akibat efek sitotoksik yang menyebabkan kerusakan folikel akut, folikulogenesis abnormal sehingga terjadi kegagalan ovarium. Terdapat 2 faktor pertumbuhan, Growth Differentiation Factor-9 (GDF-9) dan Stem Cell Factor (SCF), yang penting untuk interaksi oosit-sel granulosa menjadi berubah sehingga mengganggu perkembangan folikel. Pada penelitian ini akan dievaluasi apakah transplantasi sel punca sumsum tulang (TSPST) mempunyai peran pada perbaikan folikulogenesis dengan memeriksa ekspresi GDF-9 dan SCF serta perkembangan folikel dengan menganalisis jumlah folikel primordial, primer, sekunder dan folikel de graaf pada tikus model kegagalan ovarium dengan pemberian cisplatin. Materi dan Metode: 48 ekor tikus dibagi menjadi 3 kelompok: kontrol, cisplatin dan cisplatin+TSPST. Kegagalan ovarium dibuat dengan cara pemberian injeksi cispaltin dosis 5 mg/kb BB selama 1 minggu. TST 2x107 sel disuntikkan melalui pembuluh darah ekor setelah pemberian cisplatin. Sumsum tulang diisolasi dari tulang femur tikus usia 6-12 minggu dan ditandai dengan CD44(+), CD45(-), CD105(+). Pemeriksaan imunohistokimia dikerjakan setelah TSPST untuk memeriksa GDF-9, SCF dan perkembangan folikel. Hasil ke 3 kelompok diatas dibandingkan dengan menggunakan tes Anova. Hasil: Ekspresi GDF-9 (15.91 ± 0.69) dan SCF (20.26±1.14) pada kelompok cisplatin+TSPST lebih tinggi dari pada kelompok cisplatin saja (5.33 ± 1.76) dan (12.27 ± 2.88) dan kelompok kontrol(14.53 ± 1.42) dan (20.22 ± 2,14) (p=0.000). Pada kelompok cispaltin+TSPST jumlah folikel primordial (5.31 ± 1.30), primer (4.37 ± 0.88), sekunder (3.62 ± 0.71) dan folikel de graaf (2.75 ± 0.85) lebih tinggi dari kelompok cisplatin saja (4.31 ± 1.19), (3.81 ± 1.22), (2.87 ± 0.95) dan (0.37±0.69), tapi lebih rendah dari kelompok kontrol (6.12 ± 1.20), (4.93±1.61), (4.25±0.77) dan (5.81 ± 1.37) (p=0.000). Pengecatan label NCH tampak positip pada kelompok cisplatin+TSPST, sedangkan pada kelompok cisplatin saja hasilnya negatip. Kesimpulan: Pada tikus model kegagalan ovarium, transplantasi alogenik sel punca sumsum tulang akan memperbaiki folikulogenesis. Masih diperlukan penelitian lanjutan. Bantuan : Riset Unggulan Perguruan Tinggi Universitas Airlangga 2012 Kata kunci : bone marrow, GDF-9, SCF, follicle, ovarian failure
Item Type: | Monograph (Laporan Penelitian) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK LP 13 Hen t | ||||||||
Uncontrolled Keywords: | bone marrow, GDF-9, SCF, follicle, ovarian failure | ||||||||
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) > R735-854 Medical education. Medical schools. Research | ||||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Ilmu Kebidanan dan Kandungan | ||||||||
Creators: |
|
||||||||
Depositing User: | Andri Yanti | ||||||||
Date Deposited: | 30 May 2022 07:34 | ||||||||
Last Modified: | 30 May 2022 07:34 | ||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/116579 | ||||||||
Sosial Share: | |||||||||
Actions (login required)
View Item |