Nurul Wiqoyah (1997) Sifat Dan Peranan Toksin Botulinum. Laporan Penelitian. LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA. (Unpublished)
Text (FULLTEXT)
R 615. 37 Wiq s2.pdf Download (2MB) |
Abstract
Terdapat kemungkinan bahwa penderita akan membentuk anti¬bodi. Dosis toksin utuh memacu pemebntukan antibodi pada manusia. Telah dikemukakan bahwa dosis toksin yang menyebabkan tanda-tanda klinis adalah sangat kecil untuk menstimulasi pembentukan anti¬bodi. Dalam kasus tertentu, antitoksin tipe B/E meningkat setelah injeksi tunggal dengan toxoid polivalen yang diberikan 11-67 hari setelah menelan toksin (9,18). Dosis toksin yang tertelan dalam food borne botulism tidak cukup untuk membangkitkan antibodi. Diduga bahwa paparan toksin secara berulang meMberi imunitas dalam jangka panJang. Dosis minimum toxoid untuk memperoleh imunitas pada manusia bervariasi tergantung individu dan preparasi toxoid. Injeksi toxoid polivalen setelah 0,2, dan 12 mingau dan booster/tahun meMberikan titer akhir 3,2 IU antibodi antiE/m1 pada manusia. Netralisasi antibodi terhadap toksin tipe A dan B adalah rendah. Titer secara nyata ada setelah booster setiap tahun (9).
Item Type: | Monograph (Laporan Penelitian) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK 615.37 Wiq s-2 | ||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA638 Immunity and immunization in relation to public health | ||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter | ||||
Creators: |
|
||||
Depositing User: | Sulistiorini | ||||
Date Deposited: | 31 May 2022 02:34 | ||||
Last Modified: | 31 May 2022 02:34 | ||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/116585 | ||||
Sosial Share: | |||||
Actions (login required)
View Item |