KRISNA PRAMUDITA, 030315710 (2008) AKIBAT HUKUM DAN PENATAUSAHAAN ANGGOTA BURSA EFEK PASCA MERGER BURSA EFEK JAKARTA DAN BURSA EFEK SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-pramuditak-8143-fh1440-k.pdf Download (341kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2008-pramuditak-7927-fh14408.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Proses merger antara BEJ dan BES tetap memakai peraturan perundang-¬undangan yang terkait dengan merger, yakni UU Nomor 40 tahun 2007 dan PP 27/1998. Dengan kedudukannya sebagai Self Regulation Organitation (SRO) maka dalam proses merger ini berhak mengatur sendiri tentang proses merger ini selama tidak diatur peraturan perundang-undangan yang terkait. Akibat hukum yang timbul karena merger ini adalah ada bursa yang mengabungkan diri dan menjadi bubar (BES) dan ada bursa yang tetap eksis (BEJ), dengan bubarnya BES segala hak dan kewajiban BES akan beralih ke BEJ yang akan menimbulkan akibat hukum kepada para pihak terkait maupun pihak yang terkait tidak langsung. Akibat hukum yang terkait dengan anggota Bursa Efek adalah meliputi penatasahaan keangotaan bursa, peraturan bursa yang dipakai, permodalan, dan saham anggota bursa efek serta sistem transaksi yang dipakai dalam perdagangan. Peraturan Bursa Efek baik di BEJ maupun BES secara umum sama, namun ada beberapa pengaturan yang berbeda yakni tentang syarat keanggotaan, Masa Pengembangan, Modal Kerja Bersih Disesuaikan, sistem perdagangan. Dari perbedaan ini perlu dilakukan penatausahaan, Selain itu nilai saham pasca merger dan saham rangkap juga perlu dilakukan penatausahaan karena saham di Bursa Efek pengaturannya berbeda dengan saham perseroan pada umumnya.

Actions (login required)

View Item