IVAH PRAHARI PUTRI, 030416061 (2008) PERLINDUNGAN HAK CIPTA LAGU INDIE LABEL. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2008-putriivahp-8144-fh1450-k.pdf Download (335kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2008-putriivahp-7928-fh14508.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Lagu indie label termasuk Ciptaan lagu atau musik yang dapat dilindungi dengan Hak Cipta secara otomatis seketika setelah mememuhi kriteria perlindungan Hak Cipta (standard of copyright ability) yaitu keaslian (originality), kreativitas (creativity) dan perwujudan (fixation). Lagu indie label termasuk kategori Ciptaan yang dilindungi berdasarkan Pasal 12 UUHC. Personel band indie (secara perorangan maupun bersama-sama) ataupun orang lain sebagai Pencipta lagu indie label ini bertindak sebagai Pemegang Hak Cipta memiliki hak eksklusif yang mengandung hak ekonomi dan hak moral atas lagu indie label ciptaannya. Hak ekonomi tersebut adalah untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya dan hak moral untuk dicantumkan namanya dalam ciptaannya. Dalam kaitannya dengan Ciptaan lagu indie label, para. personel band indie secara keseluruhan yang memainkan lagu tersebut di radio swasta memiliki hak terkait sebagai Pelaku, dan memiliki hak eksklusif atas tampilannya ketika pertunjukannya pertama kali disiarkan di radio swasta. Berperan sebagi Produser Rekaman Suara yang memiliki hak eksklusif atas rekaman suara lagu indie label adalah band indie itu sendiri jika dia memproduseri sendiri lagu atau mini albumnnya, dan recording label yang bergerak secara indie bila produksi album dilakukan olehnya. Radio swasta yang memutar lagu indie label sebagai dalam program siarannya memiliki hak terkait sebagai Lembaga Penyiaran, maka radio swasta memiliki hak eksklusif atas program siarannya tersebut. Pelanggaran hak cipta dikategorikan menjadi primary infringement atau pelanggaran yang dilakukan karena unsur kesengajaan dan secondary infringement atau pelanggaran tampa unsur kesengajaan. Primary infringement berupa tindakan plagiat, mengadakan pertunjukan tanpa ijin pemegang hak cipta dan pembajakan. Sedangkan secondary infringement dapat berupa mengijinkan suatu tempat pementasan umum untuk digunakan sebagai tempat pementasan karya yang melanggar hak- cipta. Upaya perlindungan bagi pihak yang merasa dirugikan dapat meminta penetapan sementara ke Pengadilan Niaga. Kemudian dapat juga mengajukan gugatan perdata. Semua upaya ini tidak menghapuskan tuntutan pidana atas terjadinya pelanggaran hak Cipta. Upaya lain yang dapat ditempuh adalah dengan arbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FH 145/08 Put p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | PROTECTION - LAW AND LEGISLATION; COPYRIGHTS - MUSIC | ||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence M Music and Books on Music > M Music |
||||||
Divisions: | 03. Fakultas Hukum | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Tn Hatra Iswara | ||||||
Date Deposited: | 17 Nov 2008 12:00 | ||||||
Last Modified: | 15 Jul 2016 06:06 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/11678 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |