Deformitas Embrio Lymnaea Sp. Sebagai Bioindika Tor Pencemaran Air Oleh Baycarb 500 Ec

Hari Soepriandono, - Deformitas Embrio Lymnaea Sp. Sebagai Bioindika Tor Pencemaran Air Oleh Baycarb 500 Ec. Laporan Penelitian. LEMBAGA PENELITIAN UNAIR, SURABAYA. (Unpublished)

[img] Text (LAPORAN PENELITIAN)
KKC KK 363.739 46 SOE D.pdf

Download (925kB)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini dirancang untuk menjawab permasalahan (1) apakah Baycarb 500 EC mempengaruhi tingkat sintasan embrio Lymnaea sp. ? (2) apakah Baycarb 500 EC menyebabkan deformitas embrio Lymnaea sp. ? Baycarb 500 EC dengan bahan aktif BPMC (Buthyl Phenyl Methyl Carbamate) merupakan pestisida golongan karbamat yang mempunyai potensi pencemar pada perairan. Insektisida ini bekeIja pada bagian tubuh yang mengandung asetilkolin yaitu menghambat keIja kolinesterase secara kompetetif, sehingga asetilkolin tidak dapat bereaksi dengan kolinesterase mengakibatkan teIjadinya penimbunan asetilkolin dan tidak terbentuknya kolin. Adanya deformitas morfologi biota air merupakan salah satu pertimbangan menggunakan biota indikator untuk mendeteksi secara dini pencemaran air. Salah satu biota perairan air tawar yang umum di Indonesia yaitu keong Lymnaea sp. yang mempunyai membran transparan, sehingga perkembangan embrionya mulai blastula, organogenesis hingga menetas dapat teramati dengan mudah, termasuk kemungkinan teIjadinya deformitas morfologi. Penelitian ini bertujuan untuk (I) mengetahui tingkat sintasan embrio Lymnaea sp. akibat terpapar oleh Baycarb 500 EC dan (2) mengetahui deformitas morfologi embrio Lymnaea sp. akibat terpapar oleh Baycarb 500 Ee. Penelitian ini menggunakan 90 kelompok (untai) telur Lymnaea sp.yang di dalamnya terdapat embrio. Untaian telur (embrio) tersebut dikelompokkan ke dalam umur perkembangan 48 jam, 72 jam dan 96 jam. Masing-masing kelompok umur selama penelitian diperlakukan dengan 0,0001 ppm, 0,001 ppm, 0,01 ppm, 0,1 ppm dan I ppm Baycarb EC 500 dengan 5 kali ulangan, sedangkan kelompok kontrol direndam dengan aquades. Tingkat sintasan dan deformitas embrio diamati pada I jam, 3 jam, B jam, 12 jam, 24 jam dan 48 jam sesudah perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan secara signifikan Ippm Baycarb 500 EC menyebabkan kematian embrio Lymnaea sp. umur 48, 72 dan 96 jam sesudah 3 jam pendedahan. Hingga konsentrasi terendah (0,0001 ppm), embrio umur 72 dan 96 jam mati pada 24 jam sesudah pendedahan. Defonnitas mulut, mata dan jantung ditemui pada embrio 72 jam sesudah pendedahan dengan 0,0001 ppm selama 12 jam, sedangkan embrio 48 jam yang mampu hidup hingga 12 - 24 jam sesudah perlakuan, menunjukkan morfologi abnonnal (tidak kompak) yang dilanjutkan dengan lepasnya sel-sel blastomer hingga embrio mati. Berdasar hasil penelitian disarankan mengkaji lebih lanjut potensi perkembangan embrio Lymnaea sp. untuk dikembangkan sebagai biota indikator pencemaran air dengan menurunkan konsentrasi Baycarb 500 EC dan memperpendek waktu pendedahan.

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KKC KK 363.739 46 Soe d
Uncontrolled Keywords: Teratologi, Toksikologi
Subjects: Q Science
Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions: Unair Research > Exacta
Creators:
CreatorsNIM
Hari Soepriandono, -NIDN0022116703
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
ContributorBAMBANG IRAWAN, -NIDN0004055504
ContributorSRI PUJI ASTUTI WAHYUNINGSIH, -NIDN0021026604
Depositing User: Dwi Prihastuti
Date Deposited: 08 Aug 2022 01:38
Last Modified: 08 Aug 2022 01:38
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/117384
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item