ADVENT DIO RANDY, 030516180 (2010) PEMIDANAAN PELAKU TINDAK PIDANA PSIKOTROPIKA ( Kasus Jean Puspa Widianto Nomor 382/Pid.B/2007/PN.SBY ). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-diorandyad-17567-fh2451-k.pdf Download (355kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-diorandyad-14726-fh24510.pdf Restricted to Registered users only Download (621kB) | Request a copy

Abstract

Pemidanaan terhadap pelaku tindak pidana psikotropika kasus Jean puspa widianto Nomor perkara 1382/Pid.B/2007/PN.SBY. Dalam kasus ini penuntut umum menuntut terdakwa Jean puspa widianto dengan dakwaan primair pasal 59 ayat (1) huruf e Undang-undang nomor 5 tahun 1997 selama 6 (enam) tahun penjara dan denda sebesar Rp. 150.000.000 (seratus lima puluh juta rupiah), dan dakwaan subsidair pasal 60 ayat (5) undang nomor 5 tahun 1997 selama 3 (tiga) bulan kurungan. Yang menarik dalam kasus ini terdakwa diputus bebas oleh Majelis hakim pengadilan Negeri Surabaya dan ditingkat Mahkamah Agung Majelis hakim menguatkan putusan Pengadilan Negeri Surabaya atau tidak menerima permohonan kasasi dari pemohon kasasi oleh penuntut umum. Oleh karena jarangnya putusan bebas oleh Majelis Hakim apabila terdakwa melakukan tindak pidana psikotropika golongan I karena tuntutan dari penuntut umum selama 6 (enam) tahun yang cukup memberatkan dan menjerat terdakwa sebagai terpidana. Pemidanaan dijatuhkan apabila terbukti pelaku melakukan perbuatan yang oleh aturan hukum dilarang dan diancam pidana. Untuk pemidanaan terhadap pelaku akan diserahkan sepenuhnya kepada kewenangan Majelis hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap pelaku. Kewenangan Majelis hakim adalah bebas adalah mutlak secara tidak terbatas, di kasus ini Majelis Hakim berkeyakinan untuk membebaskan terdakwa dari segala tuntutan penuntut umum karena terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana tanpa hak memiliki, menyimpan dan membawa 3 butir pil ekstasy.

Actions (login required)

View Item