Anti Oksidan Polysaccharide Krestin (Psk) Sebagai Penghambat Apoptosls Dan Mencegah Munculnya Kelainan Janin Akibat Induksi 2-Methoxyethanol

Win Dannanto, - (2003) Anti Oksidan Polysaccharide Krestin (Psk) Sebagai Penghambat Apoptosls Dan Mencegah Munculnya Kelainan Janin Akibat Induksi 2-Methoxyethanol. Universitas Airlangga. (Unpublished)

[img] Text
LP 67-07.pdf

Download (3MB)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

2-Metlwxyetlwnol (2-ME) atau nama lainya ethylene glycol monomethyl ether (EGME) merupakan eontoh senyawd glycol ether, telah diketahui sebagai bah an peeemar Iingkungan bersifat toksik maupun teratogenik pada beberapa spesies mamalia. (Darmanto et u/., 1(98). Polysaccharide Krestine (PSK) hasil ekstraksi dari jamur diketahui mampu menekan muneulnya kelainan anggota meneit akibat induksi 5-azaeytidine (Kurushita, 1990), menekan munculnya hidrosefalus (Aolad et aI., 2000) dan menunda proses apoptosis sel jaringan embrio akibat radiasi sinar-X (Kagohashi, et u/., 2000). Penelitian diraneang untuk mendemonstrasikan kemampuan PSK dalam menurunkan angka insiden kelainan janin dan kematian sel ealon otak akibat induksi 2-ME. Meneit umur kehamilan (UK) tertentu yaitu UK 7, UK 9, UK 13 dan UK 15 hari diinjeksi dengan 2-ME dosis 7 mmol/kg BB untuk UK7 dan dosis 11 mmollkg BB untuk UK 9 dan UK 13 hari dan dosis 15 mmollkg BB. Pada selang waktu satujam setelah penyuntikan 2- ME meneit disuntik dengan PSK dosis 150 mg/kg BB. Meneit dibunuh pada selang waktu 12 dan 24 jam setelah penyutikan PSK untuk diamati efek akutnya berupa kematian sel pada jaringan ealon otak embrio seeara histologi. Sebagian meneit dibunuh pada UK 18 hari, untuk diamati insiden muneulnya kelainan ekstemal dan internal, sebagian kelainan diamati pada waktu postnatal. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa PSK mampu menurunkan persentase kematian embrio intrauterus meneit khususnya pada perlakuan 2-ME pada UK 13 hari, mampu menurunkan insiden kelainan ekstemal khususnya pada perlakuan 2.ME pada UK 9 hari, menurunkan angka insiden kelainan palatosisis pada kelompok UK 15 hari, namun tidak menunjukkan penurunan persentase untuk kelainan otak dan anggota. PSK mampu menurunkan angka kematian sel pada jaringan ealon otak khususnya pada perlakuan UK 9 hari, menaikkan kadar oksidant darah induk meneit yang diukur dengan kemampuan peredaman oksidant terhadap senyawa radikal bebas DPPH. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan PSK mampu mengurangi efek tosik 2- ME pada embrio berupa kematian sel, sehingga mampu mengurangi angka insiden kelainan janin dan kematian embrio.

Item Type: Other
Additional Information: LP 67/07 ANT w
Uncontrolled Keywords: Embrio
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions: Unair Research > Exacta
Creators:
CreatorsNIM
Win Dannanto, --
Depositing User: Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id
Date Deposited: 05 Dec 2022 03:57
Last Modified: 05 Dec 2022 03:57
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/119049
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item