Deteksi Protein Cathepsin-L Untuk Pengembangan Diagnosis Distomatosis Dengan Teknik ELISA

Sri Mumpuni Sosiawati, - and Sri Subekti, - and Kusnoto, - (2005) Deteksi Protein Cathepsin-L Untuk Pengembangan Diagnosis Distomatosis Dengan Teknik ELISA. Laporan Penelitian. FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN, SURABAYA.

[img] Text (FULLTEXT)
LP_82_07 SOS D.pdf

Download (5MB)

Abstract

Penggunaan antigen crude protein untuk diagnosis distomatosis tidaklah spesifik, karena antigen ini terdiri dari berbagai macam protein sehingga dikenali pula oleh antibodi terhadap cacing lain. Oleh karena itu perlu dilakukan isolasi dan karakterisasi terhadap protein spesifik, agar diperoleh protein murni dengan sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. Penelitian ini mencoba untuk mengisolasi protein cathepsin-L (CatL) yang diperkirakan massa molekul relatif (MR) 27-28 kDa dari protein ES Fasciola spp kemudian dilakukan karakterisasi protein. Adanya ikatan antara antigen CatL dengan antibodi anti-CatL merupakan dasar dari penelitian ini. Penelitian ini secara umum bertujuan memperoleh protein antigenik dengan sensitivitas dan spesifisitas tinggi yang dapat dihakukan untuk pembuatan kit diagnostic untuk diagnosis distomatosis melalui pemeriksaan serum darah penderita. Pada penelitian ini dilakukan isolasi dan karakterisasi protein yang berasal dari protein excretory-secretory (ES) dari cacing Fasciola spp dengan cara mereaksikan protein mumi dengan antibodi poliklonal. Pada tahap pcrtama Fasciola spp dewasa diinkubasikan dl:ngan ml:dium RPMI untuk ml:mpcrokh protl:in ES. sdanjutnya protein ES diidentilikasi mdalui SDS-PAGE dengan pewamaan silver. Kedua, protein ditransfer ke membran nitroselulose menggunakan transblotter dan dircaksikan dengan antibody poliklonal anti-Fasciola spp yang kemudian divisualisasikan mclalui konjugat goat-anti mouse dan pewamaan Western blue. Ketiga, menentukan fraksi protein dilakukan berdasarkan pada nilai MR dan kemudian dilakukan isolasi protein dengan preparatif gel elektroforesis. Keempat, uji antigenesitas, sensitivitas dan spesifisitas terhadap protein CatL yang berhasil diisolasi pada tahap ketiga maupun protein ES yang diisolasi pada tahap pertama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: l) Telah diketahui 16 macam fraksi protein ES Fasciola spp, yaitu pada MR 130, 108,91, 74, 58, 52, 45, 40, 35, 32, 28, 27, 25, 18,15, 8 kDa; 2) Telah berhasil diidentifikasi protein menujukkan duabelas ikatan protein dengan karakter yang berbeda, yaitu protein pada BM 130, 108, 58, 45, 40, 35, 28, 27, 25, 18, 15, dan 8 kDa; 3) Telah berhasil diisolasi protein cathepsin-L (CatL) dari ES Fasciola spp, yaitu pada BM 27-28 kDa; dan 4) Sebagai bahan uji, protein CatL dengan nilai sensitivitas 63,6% dan nilai spesifisitas 87,5% lebih baik dibanding protein ESdengan sensitifitas 100% tetapi spesifisitasnya 0%.

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: LP_82_07 SOS D
Uncontrolled Keywords: Protein Cathepsin-L, Diagnosis Distomatosis, Teknik ELISA
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine
Creators:
CreatorsNIM
Sri Mumpuni Sosiawati, -NIDN0028015303
Sri Subekti, -NIDN0017055202
Kusnoto, -NIDN0010036303
Depositing User: Tatik Poedjijarti
Date Deposited: 07 Dec 2022 01:07
Last Modified: 07 Dec 2022 01:07
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/119094
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item