RIZQI ADI ASMARA, 030315576 (2010) PERLINDUNGAN PENDUDUK SIPIL DALAM KONFLIK ISRAEL-HAMAS DI JALUR GAZA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-asmararizq-18274-fh3121-k.pdf Download (305kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s1-2011-asmararizq-15118-fh31210.pdf Restricted to Registered users only Download (646kB) | Request a copy |
Abstract
Pertempuran antara Hamas dan pasukan Israel di Jalur Gaza pada 27 Desember 2008 pagi. Pertempuran tersebut pecah setelah kadaluarsanya gencatan senjata selama 6 bulan antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza yang berakhir pada tanggal 19 Desember 2008. Seperti perang-perang Israel sebelumnya Israel membutuhkan dalih dalam perang mereka di Jalur Gaza kali ini. Karena itulah propaganda Zionis Israel bekerja secara spartan, menyebarkan dalih bahwa Operation Cast Lead adalah respon terhadap roket-roket primitif Hamas yang selama bertahun-tahun telah menganggu keamanan warganya di wilayah selatan, termasuk roket-roket yang, menurut Israel, telah melanggar kesepakatan gencatan senjata selama 6 bulan yang berlaku efektif pada 19 Juni 2008. Dalih ini, kata Israel, telah memberi mereka jus ad bellum (alasan berperang) sebagai bentuk sef-defense (membela diri). Israel membombardir sarana dan prasarana sipil termasuk permukiman sipil, jalan raya atau jalur umum di Jalur Gaza. Akibatnya banyak kerugian-kerugian yang dapat dirasakan oleh penduduk sipil di wilayah tersebut. Israel beranggapan, hal tersebut sebagai upaya melindungi hak-hak Negara Israel sebagai suatu bangsa, termasuk melindungi warga negaranya. Sementara Pejuang Hamas membalas dengan meluncurkan roket Al-Qassam kearah kota-kota selatan Israel yang berbatasan dengan Jalur Gaza dan mengenai sasaran permukiman penduduk sipil. Korban jiwa berjatuhan di kedua belah pihak, termasuk penduduk sipil. Penduduk sipil yang merupakan subyek perlindungan dari Konvensi Jenewa IV Tahun 1949. Konflik bersenjata pasti menimbulkan korban dari berbagai pihak, tidak hanya pihak-pihak yang bertikai (kombatan) saja, tapi juga penduduk sipil di wilayah konflik bersenjata tersebut berlangsung. Konflik bersenjata yang terjadi di berbagai belahan dunia ternyata juga menimbulkan permasalahan yang memiliki kemiripan satu dengan yang lain, yaitu timbulnya korban jiwa yang berasal dari penduduk sipil. Di sisi lain, telah terdapat perangkat hukum, khususnya Hukum Humaniter Internasional mengenai perlindungan terhadap penduduk sipil dari berbagai konflik bersenjata yang mungkin terjadi. Agresi militer Israel kali ini menimbulkan dampak yang luar biasa terhadap kehidupan penduduk sipil Palestina yang berada di jalur Gaza. Penduduk sipil Palestina yang berada di Jalur Gaza banyak menjadi korban dalam konflik antara Israel dengan pihak gerilyawan Hamas tersebut disebabkan operasi militer yang dilakukan oleh Israel tersebut dapat dikategorikan sebagai operasi militer berskala besar, ribuan prajurit telah disiagakan termasuk ribuan unit tempur cadangan dan ratusan kendaraan tempur. Peristiwa seperti kejadian tersebut seharusnya dapat dihindari apabila prinsip-prinsip Hukum Humaniter Internasional, khususnya jika Hukum Humaniter Internasional ditaati dan diterapkan sepenuhnya oleh pihak-pihak yang bertikai dalam peperangan yang terjadi di Jalur Gaza ini.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FH 312 / 10 Asm p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | CONFLICT POLITICAL ; PROTECTION | ||||||
Subjects: | J Political Science > JX International law K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law |
||||||
Divisions: | 03. Fakultas Hukum | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Tn Hatra Iswara | ||||||
Date Deposited: | 21 Apr 2011 12:00 | ||||||
Last Modified: | 13 Jul 2016 02:42 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/11918 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |