Dwi Winarni, - and Moch. Affandi, - and Endang Dewi Masithah, - (2009) Eksplorasi Potensi Teripang Pantai Timur Surabaya Sebagai Modulator Imunitas Alami Terhadap Mycobacterium Tuberculosis. Laporan Penelitian. Universitas Airlangga, Surabaya. (Unpublished)
Text (LAPORAN PENELITIAN)
LP 253-10 Win e.pdf Download (4MB) |
Abstract
Indonesia memiliki wilayah pesisir yang luas dengan keanekaragaman jenis biota yang tinggi. Selama ini, aktivitas eksploitasi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku yang mempunyai nilai manfaat, yang keuntungan ekonomi karena manfaat tersebut bukan untuk Indonesia. Teripang mcrupakan salah satu komoditi asal pesisir yang laju eksploitasinya untuk kepentingan ekspor tinggi, tetapi belum banyak diungkap nilai manfaatnya. Penelitian ini bertujuan memperoleh (1) data distribusi, kelimpahan jenis dan preferensi habitat teripang di sepanjang pantai timur Surabaya serta (2) memperoleh jenis teripang lokal yang berpotensi sebagai modulator imunitas alami terhadap M. tuberculosis. Untuk tujuan tersebut dilakukan penentuan distribusi, kelimpahan jenis dan preferensi habitat dari 5 lokasi di sepanjang pantai timur Surabaya. Tiga dari spesies yang teridentifikasi dominan diuji potensinya sebagai modulator imunitas alami terhadap M. tuberculosis. Tiga jenis teripang terpilih untuk diuji potensinya sebagai modulator imunitas alami adalah spesies Paracaudina australis, Phy/fuphorlls 'p, dan Coloc/1lrus qlladrang1l1aris. Teripang yang diperoleh dibersihkan dari organ dalamnya, dicuci, diiris tipis-tipis dan ditiriskan. Irisan teripang basah kemudian dikeringkan dalam fi-ee:::e dryer suhu -45°C dan tekanan 5 Torr. Teripang kering ditimbang, kemudian dihitung % berat aimya. Diketahui dari hasil penentuan kandungan air bahwa teripang P allstralis mengandung air hingga 95,23 % . I'hy/ioplwrzts\p hingga 85,15 % dan C. (1Iiac/wl/gulans 73,49%. Teripang kering tersebut kemudian diserbuk, dimaserasi dalam etanol, diambil fi Itratnya dan kemudian diuapkan dalam rolWJ' vacuum evaporator dilanjutkan dengan proses ./fee=e d,ying hingga diperoleh ekstrak teripang. Uji potensi imunomodulasi terhadap A1. tuberculosis dilakukan dcngan menggunakan meneit jantan umur 8-9 minggu dan kisaran berat badan 25-30 g. Tigapuluh dua ekor mencit dibagi menjadi 4 kelompok, kelompok T-I diberi perlakuan ekstrak teripang P.australiS, T-2 diberi perlakuan ekstrak teripang Phyl/ophorus sp, T-3 diberi ekstrak teripang C. quadrangularis dan T-O sebagai kontrol hanya diberi peiarut tanpa teripang. Pemberian ekstrak teripang mulai hari ke-I hingga hari ke-28, berselang 4 hari. Bakteri M. tuberculosis yang digunakan adalah bakteri yang sudah diinaktivasi pada 85°C selama 30 men it. Irtieksi M tuberculosis dilakukan intraperitoneal, pada hari ke-25 dan 29. Pengambilan darah untuk diambil serumnya dilakukan 60 menit setelah injeksi bakteri pada hari ke-29. Potensi imunomodulasi ditentukan berdasar kadar IL-12 (interieukin-12) dan IFN-y (interferon gamma) serum. Penentuan kadar IL-l2 dan IFN-y dengan ELISA (en::yme-linked immunosorbent assay). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa (1) Di sepanjang pantai Timur Surabaya, mulai dari Nambangan-Sukolilo hingga muara kali Dadapan, dari 12 titik pengamatan, ditemukan adanya 7 spesies teripang dengan 1 spesies dengan tingkat distribusi tinggi (1,9062) dan kelimpahan 44,44%, 1 spesies dengan tingkat distribusi sedang (1,1787), dan 5 spesies dengan tingkat distribusi rendah. Sebagian spesies yang ditemukan menyukai habitat dengan substrat berpasir, dengan kedalaman 400-700 m. (2) Jenis-jenis teripang yang ditemukan dominan menurut kelimpahan dan distribusinya berturut-turut adalah Phyllophorus sp, Paracaudina australis, Colochirus quadrangularis, Holothuria sanctorii, dan H. turnscela. Keberadaan spesies P. australis sebagai salah satu teripang yang dikonsumsi perlu mulai diperhatikan karena tingkat distribusi hanya tingkat sedang dengan kelimpahan yang cukup kecildan (3) Phyllophorus sp, Paracaudina australis, Colochirus quadrangu/aris secara kualitatif mengandung glikosida triterpen. Glikosida triterpen yang dikandung teripang yang ditemukan di berbagai tempat di dunia, mempunyai aktivitas imunomodulator. Kesimpulan pasti yang berkaitan dengan besamya potensi imunomodulator, menunggu hasil pengukuran kadar IFN-g dan IL-12 serum, tanggal 18 Desember 2009. Dari hasil penelitian ini, disarankan untuk: Mengumpulkan data struktur komunitas teripang secara berkala (tiap musim atau tiap tahun selama kurun waktu tertentu) dengan pengukuran faktor-faktor lingkungan tam bah an yang diperkirakan berpengaruh seperti kadar logam berat agar diperoleh data dasar cukup untuk estimasi perubahan struktur komunitas dan dampaknya bagi kelangsungan hidup dan untuk bahan penyusunan strategi pelestarian jika diperlukan.
Item Type: | Monograph (Laporan Penelitian) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK 253/02 Win e | ||||||||
Uncontrolled Keywords: | Teripang Pantai Timur; Imunitas Alami; Mycobacterium Tuberculosis | ||||||||
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology | ||||||||
Divisions: | 08. Fakultas Sains dan Teknologi > Biologi | ||||||||
Creators: |
|
||||||||
Depositing User: | sugiati | ||||||||
Date Deposited: | 13 Jan 2023 02:22 | ||||||||
Last Modified: | 13 Jan 2023 02:22 | ||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/119539 | ||||||||
Sosial Share: | |||||||||
Actions (login required)
View Item |