Variasi Musim Kelahiran Dan Berat Badan Lahir : Studi Komparatif di Rumah Sakit Katolik Surabaya dan Rumah Sakit Urnum Daerah Maumere : Studi Komparatif di Rumah Sakit Katolik Surabaya dan Rumah Sakit Umum Daerah Maumere

Lucy Dyah Hendrawati (2001) Variasi Musim Kelahiran Dan Berat Badan Lahir : Studi Komparatif di Rumah Sakit Katolik Surabaya dan Rumah Sakit Urnum Daerah Maumere : Studi Komparatif di Rumah Sakit Katolik Surabaya dan Rumah Sakit Umum Daerah Maumere. Masters thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text
KKA KK TKD 19-01 Hen v.pdf

Download (38MB)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Latar belakang penelitian ini dilakukan, karena ada fenomena di dalam masyarakat mengenai "musim kawin" dalam artian perkawinan dilangsungkan pada bulan-bulan tertentu. Pola perkawinan (terjadinya konsepsi yang pertama) ini akan berpengaruh pada variasi musim kelahiran. Pada dasamya, hidup manusia banyak dipengaruhi oleh interaksinya dengan lingkungan, baik itu lingkungan fisik maupun lingkungan budaya, yang pada akhirnya berpengaruh pada tingkat kelahiran dan berat badan lahir. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis, yang bersifat komparatif. Sampel penelitian ini ditarik secara purposif, sebagai sampel penelitian adalah wanita yang melahirkan dan bayi yang baru lahir diukur berat badannya. Sampel penelitian diambil dari catatan kelahiran RS Katolik Surabaya berjumlah 17.081 data dan RSUD Maumere berjumlah 6.563 . Pengolahan data untuk membuktikan adanya variasi musim kelahiran digunakan tes statistik Chi-Kuadrat, untuk menetapkan tingkat kemaknaan asosiasi antara dua atau lebih variabel-variabel tersebut. Sedangkan data untuk melihat adanya variasi musim berat badan lahir dengan menggunakan tes stastistik Z-skor, untuk memperoleh gambaran yang lebih realistik. Adapun variabel-variabel yang dilihat dalam penelitian ini adalah : variable bebas yang meliputi fotoperiodisitas, iklim, beban kerja, pola perkawinan dan religi. Variabel terpengaruh meliputi : perbedaan variasi musim kelahiran dan variasi musim berat badan lahir. Hasil perhitungan dengan tes Chi-Kuadrat membuktikan, ada variasi musim kelahiran dan variasi musim kelahiran anak pertama di Surabaya maupun di Maumere. Jika dibandingkan kedua daerah ini, ternyata menunjukkan pola kelahiran yang hampir serupa, di mana pada bulan 1 dan 2, serta bulan 8 sampai bulan 12 karena, pada saat konsepsi dilakukan adC;llah musim hujan. Kelahiran meningkat sekitar bulan 4 sampai bulan 7, hal ini disebabkan saat konsepsi keadaan makanan berlebih yaitu pada saat musim panen. Meskipun kota Surabaya merupakan kota industri, pola hidupnya tidak terlepas dengan siklus pertanian. Siklus pertanian ini berhubungan dengan kecukupan atau tidaknya sumber bahan makanan yang berpengaruh pada fungsi ovarium, dan akhirnya mempengaruhi tingkat fertilitas. Di samping faktor produksi makanan, faktor temperatur dan kelembaban juga mempengaruhi tingkat fertilitas. Pada musim hujan temperatur dan kelembaban menjadi lebih tinggi sehingga mengurangi frekuensi koitus dan muncul penyakit penyakit parasitik. Hal ini dapat dibuktikan pada tahun 1982, pada saat itu mengalami musim paceklik dan musim kering yang panjang, sehingga tingkat kelahiran dan berat badan lahir turun drastis. Hasil observasi selama penelitian ini dilakukan, ternyata penduduk Surabaya yang sebagian besar bersuku Jawa masih meyakinan adanya "bulan baik" dan "bulan terlarang" untuk melakukan ijab pengantin, terbukti pada "bulan baik" perkawinan banyak dilakukan oleh penduduk Surabaya. Sistem penanggalan atau lebih dikenal dengan "primbon" didasarkan juga pada siklus pertanian, maksudnya perkawinan dilakukan pada saat makanan berlimpah dan bertepatan dengan "bulan baik". Demikian juga halnya di Maumere, kelahiran rendah di bulan 1 dan 2 karena pada saat konsepsi bertepatan pada awal musim panen, di mana seluruh anggota keluarga pergi ke ladang, sehingga bagi para wanita pada waktu itu melakukan beban kerja yang berat. Selain itu, karena beban kerja yang berat kondisi tubuh menurun dan capek akan menurunkan frekuensi koitus pula. Bulan 8 sampai dengan bulan 12, kelahiran juga menurun karen konsepsi bertepatan dengan musim hujan. Seperti telah disebutkan di atas, bahwa pada saat musim hujan: produksi makanan menurun yang akan mempengaruhi keseimbangan energi dan mengganggu fungsi ovarium dan akhirnya menurunkan kelahiran. Kelahiran meningkat di bulan 4 sampai 7, karena saat teijadi konsepsi keadaan pada waktu itu surplus makanan, sehingga perkawinan banyak dilakukan oleh penduduk, suami lebih lama tinggal di rumah dan beban keija wanita berkurang. Tidak ada perbedaan variasi bulan kelahiran, seperti contoh pada tahun 1994, 1996 dan 1997, disebabkan oleh beberapa faktor yaitu semakin banyaknya pasangan baru yang menunda kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi (khususnya di Surabaya), atau penggunaan KB Alami di Maumere. Faktor lainnya adalah tidak diketahui secara pasti suku responden yang tinggal di Surabaya, hal ini dihubungkan dengan persepsi suku Jawa tentang "bulan baik" dan "bulan terlarang" untuk melakukan perkawinan.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: KKA KK TKD 19-01 Hen v
Uncontrolled Keywords: Birth weight
Subjects: R Medicine
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran > Magister Ilmu Kedokteran Dasar
Creators:
CreatorsNIM
Lucy Dyah Hendrawati099712489M
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorGlinka-
Depositing User: Turwulandari
Date Deposited: 10 Mar 2023 03:43
Last Modified: 10 Mar 2023 03:43
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/120434
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item