Moriko Pratiningrum, -
(2004)
Peningkatan Imunoglobulin G Pada Mencit (Mus Musculus) Setelah Imunisasi Antigen Protein Solubel (SPTAg) Toxoplasma Gondii Dengan Atau Tanpa Ajuvan Toksin Kolera (CT) Secara Intranasal.
Masters thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Respon imun humoral sistemik terhadap toksoplasmosis yang bertahan lama adalah imunoglobulin G. lmunoglobulin ini dapat dideteksi setelah infeksi parasit atau imunisasi dengan vaksin hidup maupun subunit antigen parasit.
Salah satu kandidat dari subunit antigen Toxoplasma gondii adalah Antigen Protein Solubel (SPTAg). Penggunaan SPTAg dimaksudkan untuk menginduksi respon imun, dengan aplikasi intranasal yang merupakan salah satu rute imunisasi yang efektif untuk menginduksi respon imun. Ajuvan Toksin Kolera (CT) digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan sistem imun mukosa untuk merespon SPTAg yang diberikan.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran respon imun lgG dengan imunisasi SPTAg T.gondii dengan atau tanpa ajuvan CT secara intranasal dari serum hewan coba. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk : (1) membuktikan terdapatnya perbedaan gambaran respon imun lgG setelah imunisasi SPTAg T. gondii yang diaplikasikan secara intranasal dengan atau tanpa menggunakan ajuvan CT, (2) membuktikan terdapatnya pengaruh waktu terhadap gambaran respon imun igG mencit setelah imunisasi SPTAg T. gondii yang diaplikasikan secara intranasal dengan atau tanpa menggunakan ajuvan CT, dan (3) membuktikan terdapatnya interaksi antara waktu imunisasi dan perlakuan pada respon imun lgG mencit setelah imunisasi SPTAg T. gondii yang diaplikasikan secara intranasal dengan atau tanpa menggunakan ajuvan CT.
Actions (login required)
|
View Item |