RENDY ANINDITO PERMANA, 030610034 (2010) PEROLEHAN PERJANJIAN HAK SIAR DAN IMPLIKASINYA BAGI PERSAINGAN USAHA (ANALISA PUTUSAN PN JAKARTA PUSAT NOMOR 05/KPPU/2008/PN.JKT.PST). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-permanaren-17554-fh194-1-k.pdf Download (339kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-permanaren-14710-fh194-1-e.pdf Restricted to Registered users only Download (923kB) | Request a copy

Abstract

Perjanjian yang dilakukan oleh ESPN Star Sport (ESS) dengan All Asia Multimedia Network (AAMN) untuk mendapatkan Hak Siar Liga Inggris pada tahun 2007 dianggap menyebabkan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Karena merugikan pelaku usaha lainnya, bagi operator TV berbayar content Liga Inggris merupakan sesuatu yang penting selain itu di mata konsumen Indonesia juga menyatakan bahwa tayangan Liga Inggris merupakan suatu content yang harus ada apabila berlangganan TV berbayar. Karena begitu pentingnya tayangan Liga Inggris bagi operator TV berbayar dan pemirsa selain itu nilai nominal Hak Siar Liga Inggris yang tinggi maka seharusnya saat ESS sebuah entitas dari luar negeri yang ingin memasukkan content tersebut harus diadakan melalui beauty contest, namun yang terjadi adalah ESS menunjuk langsung AAMN sebagai pemegang Hak Siar Liga Inggris untuk wilayah Indonesia. Putusan PN Jakarta Pusat Nomor 05/KPPU/2008/PN.JKT.PST yang menguatkan Putusan KPPU nomor 03/KPPU-L/2008 menyatakan bahwa perjanjian tersebut adalah illegal karena meskipun diperbolehkan melakukan perjanjian dengan entitas asing namun perjanjian tersebut terbukti menyebabkan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Faktanya kasus ini sampai ke MA, pada tingkat kasasi ini MA juga menguatkan Putusan PN Jakarta Pusat yang menyatakan bahwa ESS dan AAMN terbukti bersalah melanggar Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1999 Pasal 16 sehingga perjanjian tersebut dibatalkan dan para pihak membayar denda.

Actions (login required)

View Item