Lukas Seran
(2005)
Uji Kemampuan Bakteriostatik dan Bakterisida Ekstrak Daun Syzygium Jambos L dalam Serum Ayam Ras Broiler terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella Pullorum secara in Vitro.
Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Ayam merupakan salah satu komoditi ternak yang ikut meningkatkan devisa negara, sehingga pantas dikembangkan usahanya menjadi lebih besar, agar supaya dapat memenuhi kebutuhan protein nasional kita yang kini barn 0,36 gram/kapita/hari, maupun memenuhi kebutuhan mancanegara. Namun usaha petemakan ayam ini masih menemui banyak kendala terutama adanya serangan penyakit termasuk penyakit pullorum.
Penyakit pullorum dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar di mana dapat menyebabkan baik penurunan kualitas telur, maupun kematian pada anak ayam berumur 7 hari, mencapai 80 — 90%.
Untuk mengatasi penyakit yang menyerang ayam dengan biaya rendah, digunakan obat-obatan tradisional dari bahan alam antara lain berbagai jenis tumbuh-tumbuhan. Salah satu jenis tumbuhan yang perlu dibuktikan kemampuannya sebagai obat untuk mengobati penyakit ayam yaitu jambu air hutan (Syfygum jambos,L).
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya kemampuan bakteriostatik dan balcteriosida, beberapa tingkat konsentrasi ekstrak daun tanaman tersebut dalam serum ayam ras broiler terhadap kuman Salmonella pullorum secara in vitro.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen laboratorik yang menggunakan rancangan acak lengkap dengan pola The Post Test-Only Control Group Design. Ada 5 tingkat konsentrasi ekstrak dalam serum ayam ras broiler yang dijadikan sebagai perlakuan yaitu 5 gram/ml, 4 gram/ml, 3 gram/ml, 2 grarrilml dan 1 gram/ml; sedangkan kontrol yang dipakai terdiri dari 2 macam yaitu kontrol negatif (perlakuan tanpa ekstrak) dan kontrol positif (perlakuan dengan menggunakan kloramfenikol dan ciprofloxacin) dengan konsentrasi standar masing-masing 15 gg/m1 dan 5 µg/ml, yang masing-masing diulang 5 kali.
Perlakuan dilaksanakan menggunakan Tube dilution method, yang dilanjutkan dengan drop method yaitu memindahkan kuman dari tabung pengenceran untuk ditanam pada medium agar padat guna menghitung jumlah kuman yang tumbuh pada medium (viable count) yang menggambarkan tentang kemampuan bakteriostatik dan bakterisida ekstrak uji.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semua konsentrasi ekstrak dalam serum yang dipanaskan memiliki kemampuan bakterisida yang tinggi, sedangkan pada kelompok perlakuan dengan ekstrak dalam serum yang tidak dipanaskan, hanya konsentrasi 5 gram/ml dan 4 gram/ml yang memiliki kemampuan bakterisida. Konsenrasi 3 gram/m1 dan 2 gram/ml memiliki kemampuan hambat, dan konsentrasi 1 gram tidak memiliki kemampuan baik bakteriostatik maupun bakterisida. Kemampuan bakteriostatik dan bakterisida ekstrak uji lebih rendah dari ke dua kontrol
Actions (login required)
|
View Item |