KURNIA HERDYAN LESTARI, -
(2014)
PENANGANAN MIGRAIN DENGAN TERAPI AKUPUNKTUR PADA TITIK BAIHUI (DU 20), TAICHONG (LV 3), SANYINJIAO (SP 6), HEGU (LI 4), SERTA HERBAL JINTAN HITAM (NIGELLA SATWA) DAN RIMPANG KUNYIT (CURCUMAE DOMESTICA VAL).
Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Nyeri kepala sebelah (migrain) merupakan kondisi yang diduga akibat fenomena vascular dan abnormal, walaupun mekanismenya secara tepat belum diketahui. Migrain sering dimulai dengan berbagai sensasi prodromal seperti mual, hilangnya sebagian penglihatan, aura visual atau halusinasi sensoris lainnya. Biasanya gejala prodomal dimulai setengah sampai satu jam sebelum nyeri kepala (Guyton and Hall, 1990 ).
Dalam Traditional Chinesse Medicine, Migrain termasuk dalam kategori dan Tou Feng (angin di kepala) dan Pian Tou Tong (nyeri kepala sebelah), dan umunya dikarenakan luka dalam oleh ketidakseimbangan 7 faktor emosi yang mengarah pada hiperaktivitas dan Yang Liver ( Shujuan, 2000). Berdasarkan pemeriksaan pada pasien didapatkan secara konvensional pasien mengalami nyeri kepala disebabkan karena faktor psikologi, kelelahan dan kurangnya olahraga. Sedangkan berdasarkan pemeriksaaan secara tradisional yaitu dengan cara pengamatan, penciuman, pendengaran, anamnesa, dan perabaan diperoleh pasien mengalami gejala nyeri kepala dengan penglihatan kabur, pusing, gelisah, kepala bagian atas terasa sakit dan berat serta kelemahan pada pinggang dan lutut, mudah marah, dan susah tidur maka dapat disimpulkan pasien mengalami sindrom Hiperaktifitas Yang Hati. Prinsip terapi yang digunakan adalah menenangkan jiwa, melancarkan aliran Qi dan Xue, menurunkan Yang Hati, menghilangkan panas dalam tubuh serta meningkatkan stamina pasien agar lebh sehat.
Actions (login required)
|
View Item |