Gde Nyoman Astika (1989) Isolasl Dan Identifikasi Kandungan Aktif Kulit Batang Avicennia Marina (Forsk.) Vierh Yang Berkhasiat Antifertilitas Pada Mus Musculus Betina. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text HALAMAN JUDUL.pdf Download (656kB)
	Text DAFTAR ISI.pdf Download (388kB)
	Text BAB I.pdf Download (412kB)
	Text BAB II.pdf Download (2MB)
	Text BAB III.pdf Download (290kB)
	Text BAB IV.pdf Download (866kB)
	Text BAB V.pdf Download (3MB)
	Text BAB VI.pdf Download (120kB)
	Text RINGKASAN.pdf Download (358kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (803kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (773kB)

Abstract

RINGKASAN Avicennia marina (Forsk.) Vierh. adalah suatu tumbuhan dari suku Verbenaceae yang di daerah Jawa dikenal dendan nama Api-api. Di beberapa tempat di Jawa damar tumbuhan ini oleh wanita tertentu digunakan sebagai obat antifer¬tilitas. Dalam rangka mencari bahan obat antifertilitas dari tumbuhan,telah dilakukan uji aktivitas biologik dan identifikasi kandundan aktif kulit batang tumbuhan ter¬sebut. Serbuk kering kulit batang tumbuhan diekstraksi dendan metanol pada temperatur kamar. Ekstrak yang didapat di¬uapkan sampai kering. Terhadap ekstrak kering ini dila¬kukan partisi kloroform-air ; fasa kloroform dikumpulkan dan divapkan sampai kering. Didapatkan ekstrak kloroform kering (EKK). Terhadap EKK dilakukan uji aktivitas antifertilitas de¬ngan menggunakan mencit betina sebagai binatang percoba¬an. Dilakukan uji aktivitas kontrasepsi, intersepsi dan aktivitas pada awal stadium implantasi. Hasil uji membe¬ri indikasi bahwa EKK menghambat pemasakan sel telur dan juga stadium sigaran. Selanjutnya dalam usaha memurnikan zat kandungan, EKK dilarutkan dalam etanol dan ditambahkan arang aktif. Penyarindan larutan ini memberikan filtrat hampir tidak berwarna yang setelah divapkan memberikan sisa keputih- putihan (MKP). Fraksinasi MKP dilakukan dengan kromato¬grafi kolom bersinambungan , Kieselgel 60,35-70 mesh ASTM Merck sebagai fasa diamnya dab fasa oeraknya bertu¬rut-turut kloroform, kloroform-metanol 9:1, kloroform¬metanol 4:1, kloroform-metanol 1:1 dan terakhir kloro¬form. Fraksi-fraksi dikelompokkan berdasarkan hasil kro¬matografi lapisan tipis (fasa diam Kieselgel 60 GF254 Merck dan fasa gerak kloroform-petroleumbensin-metanol 7:2:1) menjadi F1,F2,F3 dan F4. Terhadap Fl dan F4 dilakukan uji aktivitas antifertili¬tas. Fl memberikan hasil yang negatif sedanokan F4 mem¬berikan hasil yang positif. Fraksi F2 dan F3 karena jum¬lahnya relatif sedikit dan jumlah komponennya relatif banyak dalam penelitian ini tidak diteliti lebih lanjut. Pemisahan komponen Fl dilakukan dengan kromatografi ko¬lom sederhana (fasa diam Kieselgel 60, 35-70 mesh ASTM Merck dan fasa gerak heksana-etilasetat 4:1). Komponen yang didapat dimurnikan secara kristalisasi menggunakan pelarut metanol. Pemurnian F4 dilakukan dengan kromato¬grafi lapisan preparatif ( fasa diam Kieselgel 60 dan fasa gerak kloroform-metanol-air 58:35:7). Analisis kom¬ponen murni yang didapat dilakukan dengan spektroskopi massa, infra-merah dan RMI 1H dOser-zai analisis kromato¬grafi lapisan tipis, kromatografi kertas, analisis unsur dan titik lebur. Dari data yang didapat disimpulkan F1 terdiri dari lupeol, betulin, betulinaldehida dan asam betulinat. Fraksi F4 terdiri dari suatu glikosida yang sapogeninnya adalah triterpena asam golongan amirin dan CUQUS gulanya suatu asam uronat. Dari hasil uji aktivitas antifertilitas disimpulkan ak¬tivitas kontrasepsi EKK dan F4 terjadi karena terhambat¬nya pemasakan sel telur dan aktivitas intersepsi karena terhambatnya stadium sigaran.

Actions (login required)

View Item