Aprilia Cristyprabu Wulan, - (2012) Penanganan Leukorrhea Dengan Menggunakan Terapi Akupunktur Pada Titik Zhaohai (Ki 6), Sanvinjiao (Sp 6) Dan Cuanyuan ,Lev 4) Serta Herbal Manggis (Garcinia Mancostana L.) Dan Sirih (Piper Betle L.). Tugas Akhir D3 thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text
APRILIA CRISTY PRABU WULAN NIM; 010904022.pdf Download (29MB) |
Abstract
Salah satu masalah kesehatan reproduksi wanita yang sering dikeluhkan adalah keputihan (leukorrhea). Leukorrhea merupakan sekresi eairan yang berlebihan pada organ kewanitaan. Tidak jarang keputihan dapat begitu mengganggu hingga menyebabkan ketidaknyamanan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Diperkirakan sebanyak 75% wanita di Indonesia pernah mengalarni keputihan minimal satu kali dalam hidupnya (Agustini, 2007). Dalam kasus ini, pasien mengalami leukorrhea yang eukup kronis. Leukorrhea telah disadari sejak empat tahun terakhir namun tidak pernah dilakukan pengobatan. Gejala yang dialami pasien meliputi keluamya eairan keputihan berwarna putih tulang (putih kekuningan), kental, namun terkadang berwarna putih bening dan kental. Terlebih lagi jika dirinya merasa terlalu lelah. Tidak jarang pula dalam kesehariannya, pasien menggunakan pantiliners yang diganti 2 kali sehari untuk menampung eairan keputihannya agar tidak mengotori eelana. Metode yang digunakan untuk mengatasi leukorrhea dalam kasus ini menggunakan terapi akupunktur yang dikombinasi dengan terapi herbal. Diagnosa menurut konvensional karena faktor kelelahan dan penyakit kronis. Sedangkan diagnosa seeara tradisional karena sindroma defisiensi Yin ginjal.. Adapun titiktitik yang digunakanantara lain Zhaohai (KI 6), Sanyinjiao (SP 6), Guanyuan (CV 6), Fenglong (ST 40), dan Neiguan (PC 6) yang telah disesuaikan dengan kondisi pasien. Terapi herbal menggunakan dekokta kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dan infusa daun sirih (Piper betle L.) yang efektif sebagai antibakteri dan memiliki efek astringen. Perawatan dilakukan seeara intensif 6 kali terapi selama 2 hari sekali. Hasil yang didapat dari kombinasi terapi akupunktur dan herbal menunjukkan perubahan yang berangsur semakin baik dari kondisi pasien. Hal ini ditunjukkan dengan kualitas dan kuantitas eairan yang disekresikan semakin baik. Tentunya dengan komunikasi, informasi dan edukasi yangjelas terhadap pasien. Dari hasil yang didapat, dapat disimpulkan bahwa terapi akupunktur dan herbal dapat membantu penyembuhan leukorrhea. Terapi akupunktur bertindak dalam pengobatan dari dalam tubuh dengan meningkatkan Qi dan menyeimbangkan kondisi organ. Terapi herbal bertindak sebagai antibiotik dan meningkatkan kekebalan tubuh dalam melawan patogen. Kombinasi antara keduanya menunjukkan hasil yang memuaskan dalam mengatasi leukorrhea.
Item Type: | Thesis (Tugas Akhir D3) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Uncontrolled Keywords: | leukorrhea | ||||
Subjects: | R Medicine > RZ Other systems of medicine | ||||
Divisions: | 15. Fakultas Vokasi > Departemen Kesehatan > D3 Pengobat Tradisional | ||||
Creators: |
|
||||
Depositing User: | Dewi Puspita | ||||
Date Deposited: | 29 Mar 2023 07:46 | ||||
Last Modified: | 29 Mar 2023 07:46 | ||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/121229 | ||||
Sosial Share: | |||||
Actions (login required)
View Item |