Sugiyanta, -
(2010)
Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Kulit Semangka
(Citrullus Vulgaris Schard.) Terhadap Kadar Glukosa Dan
Tiriglisereda Serum Tikus Putih (Raffia Norvegicus)
Yang Diinduksi Streptozotosin.
Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Diabetes Melitus merupakan kelainan endokrin yang banyak dijumpai pada manusia. Pada DM tipe 2 terjadi penurunan kemampuan insulin bekerja di jaringan perifer (insulin resistance) dan disfungsi sel beta yang mengakibatkan pankreas tidak mampu memproduksi insulin yang cukup untuk mengkompensasi insulin resistance. Kedua hal ini menyebabkan terjadinya defisiensi insulin. Gangguan aktifitas insulin ini akan mengganggu berbagai proses metabolisme yang akan menyebabkan terjadinya hiperglikemia yaitu peningkatan kadar glukosa darah.
Pada DM, kadar asam lemak bebas dalam darah meningkat karena pelepasan yang berlebihan dari jaringan adiposa (lipolisis) dan penurunan pengambilan oleh otot skeletal. Asam lemak bebas ini akan lebih banyak yang masuk ke hati. Respon hati terhadap peningkatan aliran asam lemak bebas adalah dengan meningkatkan sintesis trigliserida, VLDL dan sistesis kolesterol ester. Selanjutnya VLDL akan disekresikan ke dalam sirkulasi. Peningkatan VLDL dan penurunan aktifitas lipoprotein lipase menyebabkan hipertrigliseridemia.
Pada penelitian ini, pengaruh antidiabetik dan antihipertrigliseridemia dari ekstrak kulit semangka yang diberikan secara oral dikaji pada tikus putih jantan yang dibuat menderita DM dengan memberikan injeksi streptozotosin dosis tunggal 50 mb/kgBB secara intraperitoneal.
Sitrulin adalah senyawa kimia yang terdapat dalam kulit semangka. Kemungkinan aktifitas sebagai antidiabetik adalah meningkatkan sekresi insulin dan meningkatkan transpor glukosa melalui pembentukan NO. Penggunaan glukosa yang meningkat oleh jaringan akan mengakibatkan penurunan mobilisasi lemak dari jaringan. Hal ini akan menurunkan kadar asam lemak bebas dalam darah. Asam lemak bebas merupakan bahan bakal sintesis trigliserida di hati.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan menggunakan Rancangan Acak Len gkap(Completely Randomized Design). Tiga puluh ekor tikus putih jantan (Rattus norvegicus) strain wistar dikelompokkan menjadi 6 kelompok dan tiap kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Kelompok 1 adalah kelompok normal, sedangkan kelompok 2, 3,4,5. dan 6 adalah kelompok yang dibuat DM. Kelompok 2 adalah kelompok kontrol diabetes sebelum perlakuan, kelompok 3 adalah kelompok kontrol diabetes setelah perlakuan diberikan, kelompok 4 adalah kelompok yang diberikan ekstrak air kulit semangka 250 mg/kgbb/hari, kelompok 5 adalah kelompok yang diberikan ekstrak air kulit semangka 500 mg/kgbb/hari dan kelompok 6 adalah kelompok yang diberikan ekstrak air kulit semangka 1000 mg/kgbb/hari. Ekstrak air kulit semangka diberikan melalui sonde selama 8 hari. Penyesuaian dosis dilakukan setiap hari berdasarkan berat badan tikus. Unit analisis adalah darah dari jantung tikus yang diperiksa kadar glukosa dan trigliserida serumnya.
Actions (login required)
|
View Item |