Pengaruh Pemberian Perasan Rimpang Temulawak (Curcumae Xanthorrhizae Roxb) Terhadap Cacing Haemonchus Spp Secara In Vitro

Sugilniki Surya Wibawa, - (1992) Pengaruh Pemberian Perasan Rimpang Temulawak (Curcumae Xanthorrhizae Roxb) Terhadap Cacing Haemonchus Spp Secara In Vitro. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (FULLTEXT)
SUGILNIKI SURYA.pdf

Download (11MB)
Official URL: http://www.lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui khasiat antelmintik dari bermacam-macam konsentrasi perasan rimpang temulawak dibandingkan dengan obat pirantel pamoat terhadap cacing Haemonchus spp. Cacing Haernonchus spp betina dewasa sebanyak 10 ekor dimasukkan dalam perasan rimpang temulawak konsentrasi 100%, 50%, 25%, dan 12,5% ; larutan pirantel pamoat 0,236 g% sebagai pembanding dan larutan Na Cl fisiologis sebagai kontrol. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 10 kali ulangan sehingga diperlukan 60 cawan petri dan data yang diperpleh dianalisa dengan uji Kruskal Wallis, jika terdapat perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan Uji Pasangan Berganda. Hasil penelitian berupa pengamatan terhadap jumlah kematian cacing dalam larutan percobaan pada tiap jam dihitung mulai dari jam ke 1 sampai dengan jam ke 4 setelah perendaman. Berdasarkan hasil analisis statistic pemberian perasan rimpang temulawak 100% tidak menunjukkan perhedaan yang nyata (P < 0,05) dengan perasan rimpang temulawak 50%. Antara pemberian perasan rimpang temulawak 100% dan 50% dengan larutan pirantel pamoat 0,236 g% tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P > 0,05), tetap.i berbeda nyata dengan pemberian perasan rimpang temulawak 25% dan 12,5% (P < 0,05). Waktu yang diperlukan untuk mematikan cacing tersebut lebih dari 50% pada perasan rimpang temulawak 100%, 50% dan larutan pirantel pamoat 0,236 g% terjadi pada jam ke 8, sedangkan pada perasan rimpang temulawak 25% dan 12,5% terjadi pada jam ke 9 setelah perendaman. Jadi pirantel pamoat 0,236% efektivitasnya setaraf dengan perasan rimpang temulawak 100% dan 50%. Sedangkan dalam larutan Na Cl fisiologis sampai jam ke setelah perendaman cacing tersebut masih berqerak aktif.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC FKH 763/93 Wib p
Uncontrolled Keywords: Medicinal Plants; Herbal Medicine
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine
S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > SF925 Veterinary physical medicine
Divisions: 06. Fakultas Kedokteran Hewan > Ilmu Kedokteran Hewan Dasar
Creators:
CreatorsNIM
Sugilniki Surya Wibawa, -NIM068711301
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAnita Asali, Drh. M.S.-
Thesis advisorBenyamin Crh. T, Drh.-
Depositing User: shiefti dyah alyusi
Date Deposited: 01 Apr 2023 13:08
Last Modified: 01 Apr 2023 13:08
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/121672
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item