Ghoni Nugroho, -
(1998)
Pemeriksaan Kadar H Rmon Progesteron 45-60 Hari Pasca Kawin Pada Kuda Pacu Untuk Diagnosis Kebuntingan.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk membandingkan kadar homlon progesteron dalam serum darah kuda pacu 45-60 hari pasca kawin antara yang positif bunting, yang tidak bunting karena korpus luteum persisten dan tidak bunting karena hipofungsi ovarium. Sejumlah 20 ekor kuda pacu 45-60 hari pasca kawin diambil sampel serum darahnya lewat vena j ugularis dengan memakai tabung gel as vacutainer 10m 1 yang terkait pada holde/." Pengumpulan serum darah dilakukan dua jam setelah pengambilan darah, setelah sebelumnya disentrifus selama 10 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Kemudian serum darah tersebut disimpan dalam suhu -18°C hingga assay kadar hormon progesteron dilakukan. Kadar honnon progesteron serum dianalisis dengan Radioimmunoassay fase padat yang menggunakan 1251 progesteron sebagai antigen berlabel. Variabel yang diamati berupa kadar progesteron (ng/ml) pada tiap-tiap hasil dia!,lTIosis. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata (p > 0,05) pada kadar hormon progesteron antara kuda yang posltiJ bunting dengan yang tidak bunting karena korpus luteum persisten. Pada kuda yang bunting kadar hormon progesteronnya berbeda secara nyata (p ~ 0,05) dengan kadar progesteron pada kuda tidak bunting karena hipofungsi ovarium, sedangkan pada kuda tidak bunting karena korpus luteum persisten kadar progesteronnya berbeda secara nyata (p < 0,05) dengan kadar progesteron pada kuda tidak bunting karena hipofungsi ovarium.
Actions (login required)
|
View Item |