Purnawirawanto, -
(2005)
Nilai Prediksi High Sensitivity C-Reactive Protein (Hs-Crp) Terhadap Kejadian Gagal Organ Multipel Pada Penderita Trauma Mayor.
Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Gagal organ multipel merupakan penyebab kematian terbanyak di ruang perawatan intensif. Gagal organ multipel dapat disebabkan trauma langsung terhadap organ-organ vital atau karena respon keradangan terhadap trauma yang tak terkontrol. CRP merupakan salah satu reaktan fase akut yang meningkat sebagai respon terhadap stimulus inflamasi seperti trauma, infeksi dan sebagainya dan telah digunakan sebagai petanda klinik adanya keradangan.
Tujuan : Mempelajari nilai prediksi kadar hs-CRP serum 8 jam dan 24 jam setelah trauma terhadap kejadian gagal organ multipel pada penderita trauma mayor.
Metode Penelitian : Studi observasional, Prospective cohort study dengan populasi penderita trauma mayor yang datang ke Instalasi Rawat Darurat (IRD) Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya. Kriteria inklusi meliputi penderita yang datang < 8 jam dari saat kejadian dan injury severity score (ISS) > 17. Kriteria eksklusi meliputi penderita dengan infeksi, tumor stadium lanjut dan adanya trauma < 3 bulan. Besar sampel adalah 30 orang. Besarnya trauma dinilai berdasarkan injury severity score (ISS). Penderita yang memenuhi "criteria inklusi di ukur kadar hs-CRP serumnya 8 jam dan 24 jam dari saat kejadian. Kegagalan organ dinilai menggunakan sequential organ failure assessment (SOFA) score pada saat datang dan dilanjutkan setiap hari selama perawatan. Penatalaksanaan penderita sesuai prosedur yang berlaku di IRD RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Hasil : Skor ISS berpengaruh terhadap kadar hs-CRP serum 8 jam setelah trauma (uji Wilcoxon Signed Rank test,p = 0,000) dan kadar hs-CRP serum 24 jam setelah trauma (uji paired t test, p = 0,000). Skor ISS juga berpengaruh terhadap terjadinya gagal organ (SOFA Score > 3) (uji paired t test, p = 0,000). Kenaikan kadar hs-CRP serum 24 jam setelah trauma > 150 mg/L meningkatkan resiko terjadinya gagal organ multipel 3,32 kali dan mortalitas 1,8 kali. Kenaikan kadar hs-CRP serum 24 jam setelah trauma 100 — 149,9 mg/L meningkatkan resiko terjadinya kegagalan organ multipel 1,1 kali dan mortalitas 1,79 kali. Kenaikan kadar hs-CRP 50 — 99,9 mg/L dan 0 — 49.9 mg/L mempunyai nilai proteksi terhadap kegagalan organ multipel masing-masing 1,5 dan 5 kali serta mortalitas masing-masing 3 kali dan tanpa mortalitas
Kesimpulan : Kadar hs-CRP 24 jam setelah trauma dapat digunakan sebagi faktor prediksi terjadinya gagal organ multipel pada penderita trauma mayor
Actions (login required)
|
View Item |