Wahyu Widodo, -
(2000)
Peningkatan Mutu Bungkil Biji Karet (Hevea Brasiliensis) Sebagai Bahan Pakan Ayam Pedaging Melalui Proses Fisik
Dan Suplementasi Kalsium Sulfat.
Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Bungkil biji karet adalah hasil ikutan pembuatan minyak biji karet yang
mempunyai kandungan protein cukup tinggi yaitu berkisar 25 sampai 35 persen dan tersedia dalam jumlah banyak. Kendala yang dihadapi dalam memanfaatkan bungkil biji karet sebagai pakan temak adalah kandungan asam amino metionin dan lisinnya rendah, kandungan serat kasamya tinggi, kandungan energinya yang rendah, dan mengandung asam sianida yang merupakan hasil hidrolisis linamarin. Kandungan asam sianida dapat dikurangi dengan perlakuan fisik seperti pemanasan dan atau suplementasi sulfur.
Permasalahan penelitian ini adalah: (a) apakah perlakuan fisik yang terdiri dari
proses pemanasan dan ekstrusi pada bungkil biji karet dapat mempertahankan nilai nutrisi dan menurunkan kandungan asam sianida, (b) apakah pemberian bungkil biji karet yang telah diproses secara fisik melalui pemanasan dan ekstrusi, serta suplementasi kalsium sulfat dalam ransum meningkatkan nilai kinerja, nilai nutrisi dan kesehatan ayam pedaging, dan (c) apakah ada pengaruh interaksi antara perlakuan aras penggunaan bungkil biji karet dengan perlakuan proses secara fisik melalui pemanasan dan ekstrusi, serta perlakuan suplementasi kalsium sulfat pada bungkil biji karet terhadap kinerja, nilai nutrisi dan kesehatan ayam ped3;ging.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi pengolahan bungkil
biji karet sebagai altematif pakan ayam pedaging. Memanfaatkan bungkil biji karet yang telah diproses secara fisik melalui pemanasan dan ekstrusi, serta perlakuan suplementasi kalsium sulfat untuk dapat dijadikan bahan pakan konvensional yang berkualitas.
Actions (login required)
|
View Item |