Apgrida Erwanto, - (1998) Efek Antipiretik Dar I Etil Para Metoksi Sinamat Yang Diisolasi Dari Rimpang Kencur (Kaemperia Galanga) Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Text APGRIDA ERWANTO.pdf Download (6MB)

Abstract

Tujuan antipiretik putih. Apgrida Erwanto ABSTRAK penelitian ini adalah untuk mengetahui etil para metoksi sinamat (EPMS) pada efek tikus Tiga puluh ekor tikus putih jantan sebagai sampel dalam penelitian ini diperoleh dari Fakultas Farmasi Unair Surabaya dengan berat 200 - 250 g. Sampel diaeak menjadi lima kelompok dengan perlakuan sebagai berikut : PO: diinjeksi Nael fisiologis dan CMC Na 0,5% peroral Pl: diinduksi demam dan CMC Na 0,5% peroral tanpa EPMS P2: diinduks i demam dan dosis EPMS 200 mg/kgBB P3: diinduks i demam dan dosis EPMS 400 mg/kgBB P4: diinduks i demam dan dcsis EPMS 800 mgkgBB EPMS diberikan peroral dengan dosis tunggal. Sedangkan bahan penginduksi demam yang digunakan adalah Sacharomyces cereviciae 25 % diberikan Subkutan. Peubah dalam penelitian ini adalah adanya perubahan suhu yang diukur pad a suhu rektal. Raneangan yang dipakai dalam penelitian ini adalah rane angan aeak lengkap (RAL). Berdasarkan UJl statistik dengan petak terbagi atau split plot, terdapat perbedaan yang sangat bermakna (p<O,O l) untuk waktu pengamatan, dosis obat dan interaksi antara waktu pengamatan dan dosis obat . Setelah dilanjutkan dengan uji BNT 5% diketahui bahwa interaksi yang terbaik yaitu pada P4T4, P4T3 dan P3T4. Untuk waktu pengamatan diketahui bahwa EPMS dengan dosis 200 mg/ kgbb bekerja selama dua jam, desis 400 mg/kgbb bekerja selama dua setengah jam dan untuk desis 800 mg/kgbb bekerja selama tiga jam. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mempunyai efek antipiretik pada tikus putih. EPMS mempunyai efek antipiretik pada tikus putih.

Actions (login required)

View Item