Cara Diagnosa Dan Penanggulangan Penyakit Rinderpest

Tegoeh Wiyono (1984) Cara Diagnosa Dan Penanggulangan Penyakit Rinderpest. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text
HALAMAN JUDUL .pdf

Download (1MB)
[img] Text
DAFTAR ISI .pdf

Download (828kB)
[img] Text
BAB I .pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB II .pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB III .pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB IV .pdf

Download (5MB)
[img] Text
BAB V .pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB VI .pdf

Download (3MB)
[img] Text
BAB VII .pdf

Download (1MB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA .pdf

Download (2MB)
Official URL: http://www.lib.unair.ac.id

Abstract

Rinderpest adalah penyakit menular yang disebab¬kan oleh virus Rinderpest termasuk dalam Famili Paramyxo viridae. Penyakit ini bersifat menular, akut dan diser¬tai dengan demam yang tinggi. Distribusi penyakit ini meliputi Benua Amerika 1 termasuk Brazilia pada tahun 1921, Benua Eropa diantara¬nya adalah negara Inggris pada tahun 1890, Benua Afrika diantaranya negara Nigeria, Benua Australia termasuk New Zealand pada tahun 1923 dan Benua Asia termasuk negara - negara Philipina, Jepang, India dan Vietnam pada sekitar tahun 1977. Penyakit Rinderpest terutama menyerang sapi dan kerbau, sedang kambing dan domba agak sulit ditulari se¬cara alarn, tetapi virus yang telah mengalami attenuassi pada hewan tersebut dapat menginfeksi secara buatan dan bersifat sangat fatal. Mortalitas pada sapi dapat menca¬pai 90% sedang morbiditasnya mencapai 100%. Gejala klinis yang khas pada penyakit ini adalah adanya luka erosi pada selaput mukosa saluran pencernaan makanan, diawali dengan demam tinggi sekitar 41-42° Cel¬cius, hipersalivasi, diare encer bercampur darah, dehi drasi, sesak napas dan leukopenia. Perubahan patologi anatoml yang khas dari penya¬kit ini adalah adanya luka-luka erosi can nekrose pada selanut mukosa dari Peyer Patch. Luka-luka erosi juga terjadi pada selaput mukosa bagian rektum yang membentuk garis-garis lurus merah muda dari jaringan yang sehat dan merah tua dari jaringan yang me¬ngalami perdarahan sehingga disebut Zebra Striping atau Tiger Skin. Penentuan diagnosa penyakit Rinderpest yang di - dasarkan atas gejala klinis saja tidak dapat menjamin ke tepatannya, karena ada beberapa penyakit yang mempunyai gejala klinis hampir sama dengan penyakit Rinderpest mi¬sainya: Coryza gangraenosa bovum, Bovin virus diare, pe¬nyakit mulut dan kuku, penyakit Jembrana. Uji serologis untuk mendeteksi adanya antigen atau antibodi telah di-lakukan oleh Kobune dan Yamanouchi dengan menggunakan u¬ji Fluorescent Antibodi Technique ( FAT ) dengan prinsip mereaksikan antigen dengan antibodi yang telah disenyawa kan dengan zat warner fluorescein dan kemudian ditarnbah - kan conyugat. Uji serologis yang lain untuk mengetahui adanya antigen dan antibodi telah dilakukan oleh Mac Le od dan Scott dengan menggunakan uji reaksi pengikatan su atu komplemen atau Complement Fixation Test ( ). Se¬dangkan Rossiter dan Jesset telah melakukan uji serolo¬gis dengan menggunakan Enzyme Linked Immunosorbent Assay ( ) untuk mengetahui adanya antibodi atau antige.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: -
Uncontrolled Keywords: Penyakit Rinderpest
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture > SF191-275 Cattle
Divisions: 06. Fakultas Kedokteran Hewan > Ilmu Kedokteran Hewan Dasar
Creators:
CreatorsNIM
Tegoeh WiyonoNIM-
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSoelistyantoNIDN-
Thesis advisorChoesnan EfendiNIDN-
Depositing User: S.Sos. Sukma Kartikasari
Date Deposited: 06 Apr 2023 03:32
Last Modified: 06 Apr 2023 03:32
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/122370
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item