Produksi dan karakterisasi imunoglobulin Y anti-toxoplasma gondii sebagai bahan imunoprofilaksis dan imunoterapi toxoplasmosis kongenital (Tahun II)

Lucia Tri Suwanti, - and Swarm, - and Mani Plumeriastuti, - (2012) Produksi dan karakterisasi imunoglobulin Y anti-toxoplasma gondii sebagai bahan imunoprofilaksis dan imunoterapi toxoplasmosis kongenital (Tahun II). Laporan Penelitian. Universitas Airlangga, Surabaya. (Unpublished)

[img] Text (FULLTEXT)
PRODUKSI DAN KARAKTERISASI IMUNOGLOBULIN Y ANTI-TOXOPLASMA GONDI20221108_.pdf

Download (7MB)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Toxoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Toxoplasma gondii. Pada ibu hamil atau ternak bunting penyakit ini dapat menyebabkan kelainan kongenital berupa keguguran, mumifikasi fetus, lahir mati, lahir lemah, berat lahir ringan, hidrosefalus, korioretinitis dan kebutaan. Tujuan umum penelitian untuk mendapatkan antibodi atau Ig Y dari kuning telur ayam sebagai bahan pengendali toxoplasmosis. Tujuan khusus pada tahun pertama untuk membuktikan bahwa antibodi terhadap T. gondii dapat diproduksi melalui teknologi Imunoglobulin Y dan untuk 2 tahun selanjutnya (tahun kedua dan ketiga) akan membuktikan bahwa Ig Y terhadap Toxoplasma gondii dapat dipergunakan untuk imunisasi pasif (imunoprofilaksis) dan seroterapi (imunoterapi) toxoplasmosis kongenital. Penelitian dilakukan dalam 3 tahapan (tahun). Tahapl: Produksi Antibodi anti_T. gondii dengan teknologi Imunoglobulin Y, melipitu: Perbanyakan dan pemanenan isolat T. gondii, Preparasi antigen T. gondii dan imunisasi ayam betina siap bertelur dengan antigen T. gondii, isolasi dan karakterisasi IgY dari kuning telur, meliputi: Isolasi dan pemurnian antibodi, mengukur titer antibodi (ELISA). Pada tahap I telah berhasil memproduksi antibodi anti_T. gondii dengan teknologi Imunoglobulin Y dan diperoleh dua antibodi, yaitu antibodi anti membran dan anti ES T. gondii Tahap 2: merupakan aplikasi antibodi antitoxoplasma sebagai imunoprofilaksis, meliputi penggertakan birahi Mencit dengan PMSG dan FICG dikawinkan. Sehari sebelum diinfeksi, mencit diimunisasi dengan Ig Y secara per oral. Mencit umur kebuntingan 9,5 hari dan 14,5 hari diinfeksi dengan T. gondii. Empat had setelah infeksi setengah dari jumlah mencit dikurbankan, diambil uterus dan diamati jumlah fetus, berat fetus, histopatologi plasenta dengan pengecatan HE dan pengamatan indeks apoptosis. Separo yang tetap dibiarkan hidup diamati tingkat kesakitan induk (gejala klinis), lama waktu induk bertahan hidup setelah infeksi, terjadinya abortus, jumlah anak yang dilahirkan, berat lahir anak dan angka penularan. Hasil dari tahap kedua menunjukkan imunisasi, baik dengan Ig Y anti ESA maupun anti antigen membran T. gondii pada mencit yang mendapatkan infeksi T. gondii pada umur kebuntingan 9,5 hari meningkatkan berat fetus, memperpanjang waktu timbulnya gejala klinis awal, kejadian abortus dan lama induk bertahan hidup serta menurunkan angka penularan dari induk ke fetus.

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KKC KK LP.60/13 Suw p
Uncontrolled Keywords: immunoglobulin Y, immunoprophylaxis, immunotherapy, Toxoplasma gondii.
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > SF810 Veterinary parasitology
Divisions: 06. Fakultas Kedokteran Hewan > Parasitologi Veteriner
Creators:
CreatorsNIM
Lucia Tri Suwanti, --
Swarm, --
Mani Plumeriastuti, --
Depositing User: Ny Wahyuni -
Date Deposited: 10 Apr 2023 03:11
Last Modified: 10 Apr 2023 03:11
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/122819
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item